Rayakan HUT, Begini Perjuangan Para Polwan Berbagi Kasih dan Spirit dengan Siswa SMP Terpencil
Total ada 62 siswa yang bersekolah di SMP Negeri 21. Mayoritas merupakan anak warga RT 9 dan RT 8, Salok Cina.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kamis (23/8/2017) perjalanan tidak mudah dilalui belasan Polisi Wanita (Polwan) yang dipimpin langsung Wakapolres Balikpapan, Kompol Yolanda E Sebayang.
Mereka harus menempuh perjalanan hampir sejam menggunakan kapal klotok menuju 2 sekolah yang berada di RT 9, Kelurahan Kariangau, Balikpapan Barat.
Meski masih satu daratan dengan Kota Balikpapan, namun akses yang lebih mudah justru lewat laut ketimbang darat.
Ikut dalam rombongan, delapan orang siswa SMP Negeri 21, mereka berangkat pukul 07.00 Wita lalu tiba di lokasi sekitar 07.45 Wita.
Rombongan Polwan tersebut memberikan pelajaran kemudian bantuan sosial kepada masyarakat sekitar.
Kunjungan tersebut sebagai bentuk kepedulian polisi terhadap kehidupan masyarakat.
Melihat bagaimana Balikpapan yang dikenalnya sebagai kota metropolitan ternyata masih memiliki daerah yang sulit diakses.
"Perjalanannya memerlukan perjuangan. Namun setelah sampai di sini, kami justru melihat mereka lebih bersemangat. Karena itu, kami berikan juga mereka motivasi," kata Wakapolres Balikpapan, Kompol Yolanda E Sebayang.
Biar berada di pinggiran, Yolanda berpesan agar jangan mau kalah dengan yang siswa yang berada di kota.
"Juga jangan sampai luntur kebangsaannya. Makanya kami tanamkan nilai kebangsaan dan cinta Indonesia kepada anak-anak disini," katanya.
Di kelas para siwa diajarkan Polwan bernyanyi, bermain, dan melafalkan butir Pancasila.
Dengan harapan tertanam sejak dini, rasa kecintaan terhadap bangsa. Belakangan diketahui kegiatan tersebut menyambut HUT-69 Polwan, Kamis (24/8/2017).
"Semangat mereka sungguh luar biasa," ujar Yolanda.
Sementara Kepala SMP Negeri 21, Afandi, mengatakan siswa dan guru sekolahnya mendapat bantuan transportasi gratis menggunakan kapal klotok dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan.
Anggaran program Bantuan Operasional sekolah sebesar 60 juta dikelola khusus antar jemput siswa dan guru melalui jalur laut. Totalnya siswa dan guru yang menggunakan kapal ada 15 orang.
"Biasanya kalau di kota masuk sekolah jam 7 pagi, kalau di sini masuknya jam 8 pagi. Soalnya perjalanan memerlukan 45 menit. Sedangkan kapal berangkat jam 7 pagi," ujar Afandi yang ikut menggunakan jasa kapal klotok.
Total ada 62 siswa yang bersekolah di SMP Negeri 21. Mayoritas merupakan anak warga RT 9 dan RT 8, Salok Cina.
Perjuangan juga dilalui anak-anak yang berada di RT 8. Meski hanya berjarak kurang dari dua kilometer, namun jalan yang harus dilalui kadang memerlukan kerja keras.
"Kalau hujan jalannya berlumpur. Jadi harus ekstra hati-hati. Kalau tidak, ya terjatuh," bebernya. (*)