Mau Jalan-jalan, Ternyata Generasi Milenial Punya Cara Ini saat Booking Online

Pertumbuhan transaksi online di Indonesia kian menanjak, tak terkecuali untuk industri travel.

istimewa
Ilustrasi wisatawan 

TRIBUNKALTIM.CO -- Pertumbuhan transaksi online di Indonesia kian menanjak, tak terkecuali untuk industri travel.

Traveloka dan Tiket.com dalam kesempatan yang berbeda mengakui potensi pasar yang terus menanjak di tiap tahunnya.

"Ada kebiasaan yang berubah dari orang Indonesia. Travel sudah bukan lagi hal sekunder, sudah diagendakan jauh-jauh hari. Online Travel Agent (OTA) sangat membantu, makanya transaksinya terus naik," ujar Gaery Undarsa, co-founder sekaligus Chief Communication Officer Tiket.com, pada acara Media Lunch di Jakarta, Kamis (24/8/2017).

Baca: Ingin Liburan ke Jepang? Yuk Berburu Tiket di Japan Travel Fair, PP Mulai Rp 3.997.960!

Sedangkan dalam kesempatan yang berbeda, Head of Marketing Traveloka, Dannis Muhammad mengatakan kenaikan transaksi online untuk travel ini terbagi dari dua generasi, yang memiliki ciri khasnya sendiri saat transaksi travel.

"Generasi milenial sekitar 35 tahun ke bawah semakin banyak, sedangkan generasi usia 35 tahun ke atas mulai belajar menyesuaikan online," kata Dannis saat konferensi pers program Jelajah Keindahan Nusantara, Selasa (23/8/2017).

Baca: Wisata Foto Berlatar Tebing Lembang, Keren dan Lagi Ngehits Nih di Bandung!

Berikut ciri dari kedua generasi tersebut saat menentukan destinasi dan bertransaksi dalam berlibur:

1. Waktu pemesanan dan pemanfaatan promo

Mayoritas generasi milenial yang memanfaatkan Online Travel Agent (OTA) ternyata punya perencanaan liburan yang cukup jauh.

Dalam artian, pemesanan tiket dan periode keberangkatan cukup jauh jaraknya.

Wisata hutan pinus di Songgon, Kabupaten Banyuwangi, Jatim, cocok buat wisatawan yang suka selfie.
Wisata hutan pinus di Songgon, Kabupaten Banyuwangi, Jatim, cocok buat wisatawan yang suka selfie.(Ira Rachmawati)

Faktor tersebut bisa terjadi karena untuk memanfaatkan promo yang ada, harga yang lebih rendah di jauh-jauh hari.

Ataupun pemesanan untuk keperluan bisnis yang memang mengharuskan insidental bagi usia 35 ke atas.

2. Jenis kamar hotel

"(Generasi) milenial biasanya kamar yang secukupnya saja, (sementara) 35 tahun ke atas baru yang lebih berani, mulai family suite atau jenis hotel yang lebih nyaman," ungkap Gaery Undarsa.

Di Traveloka pun terjadi hal yang serupa, milenial mendominasi kamar-kamar kelas menengah dan hotel bujet.

3. Destinasi dan atraksi yang dipilih

Dari segi destinasi, traveler usia 35 tahun ke atas lebih banyak memilih mengunjungi wahana-wahana rekreasi, seperti taman hiburan yang ramah keluarga.

4. Pesawat yang digunakan

"Milenial banyak banget yang solo traveler, jadi pesawatnya beli hanya satu seat dari satu akun. Kelasnya LCC (low cost carier) banyak," ungkap Dannis pada KompasTravel.

5. Pembayaran

"Untuk kebutuhan travel mayoritas pembayaran menggunakan kartu kredit, dari semua usia sih," kata Gaery.

Perempuan melakukan perjalanan wisata sendirian.
Perempuan melakukan perjalanan wisata sendirian. (Shutterstock)

Sedangkan Traveloka, lewat Danny Muhammad mengatakan bahwa credit card banyak digunakan kedua rentan usia ini.

Hanya yang membayar via transfer atau merchant lainnya datang dari usia milenials atau 35 tahun ke bawah.

 6. Demografi

"Demografi online milenial terbanyak pasti dari Jakarta, lalu topnya ada Medan, Surabaya, Bali, baru kota besar lainnya," kata Dannis.

Sedangkan untuk kota-kota penyangga menurutnya sejak akhir 2016 sudah mulai meramaikan pembelan tiket online.

Sedangkan untuk rentan usia 35 tahun ke atas, demografi pembeli cenderung lebih merata di berbagai kota yang ramai pengguna OTA tersebut. (Kompas.com/Muhammad Irzal Adiakurnia)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved