Jelang Idul Adha, Sembilan Rumah Warga Ludes di Lok Bahu
Abdul Hamid juga sempat ikut memadamkan dengan alat seadanya, namun api tetap menjalar hebat.
Penulis: Nevrianto |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kebakaran yang kembali melanda Jalan M Said - Pusaka RT 14 Kelurahan Lok Bahu Kecamatan Sungau Kunjang membawa duka bagi warga.
Salah satunya Mahlina dan suaminya Jurnansyah.
Mereka menjadi satu di antara keluarga yang kehilangan tempat tinggal, yakni rumah kontrakan, jelang hari raya Idul Adha, Pukul 13.30 Wita, Kamis ( 31/8/ 2017).
"Saya saat awal terjadi kebakaran saya di dalam kamar menjaga anak bungsu saya yang masih bayi yang sedang tidur. Tiba tiba ada yang teriak 'Acil ada kebakaran'. Langsung saya memerintahkan 4 anak saya segera keluar rumah.Saya hanya sempat menyelamatkan surat surat berharga, tv, pakaian, tas, kotak plastik, yang mengangkat semua ke 4 anak saya. Saya sudah gak mikir lagi selain menyelamatkan anak bayi saya. Suami saya langsung saya penggil lewat telepon saat bekerja," ujarnya.
Baca juga:
Atlet Peraih Emas SEA Games Curhat Belum Dapat Uang Akomodasi, Begini Respons Menpora
Jadi Tuan Rumah, Malaysia Juara Umum Sea Games 2017, Beginilah Daftar Kontoversi atas
Menpora Sampaikan Tawaran Jadi PNS, Begini Jawaban Liliyana Natsir
Bukan Rio Haryanto, tapi Pemuda Indonesia ini yang Dipilih jadi Pembalap Resmi di Tim F1
Raih Emas SEA Games, Atlet Kaltim Dilirik Daerah Lain
Duh, Septian David Maulana Unggah Foto Begini Sebelum Laga Indonesia Vs Myanmar
Geser Indonesia, Thailand Resmi Jadi Tuan Rumah Perhelatan MotoGP
Mahlina coba menenangkan diri di seberang rumah kontrakannya yang sudah ditinggali selama 4 tahun namun kini tinggal puing.
"Saya sudah siap siap kue kering dan makanam yang akan dihidangkan untuk lebaran Idul Adha besok, tapi saya relakan saja kebakar. Saya belum berani kabari keluarga di Samarinda dan Tenggarong. Khawatir mereka syok, malah jadi kerepotan. Rencana saya mungkin akan tinggal di rumah keluarga, tunggu kondisi lebih tenang," tuturnya.
Ketua RT 14 Kelurahan Lok Bahu, Abdul Hamid, meupakan salah satu warga yang menyaksikan api dengan cepat merambat.