Yusran Sebut Bagi Hasil Minyak Bumi di PPU Tidak Adil
Target memperjuangkan untuk meminta bagi hasil yang lebih besar dikatakannya bukan untuk kampaye politiknya.
"Bukan hanya satu persen, ini bukti bahwa saya memang ingin meninggalkan sesuatu di Penajam. Saya minta porsi yang lebih besar," tegas Ketua DPD Partai Gerinda Kaltim yang didampingi Sekretaris Suterisno Thoha, Wakil Ketua Bapilu Bagus Susetyo dan Agus Suwandy.
Baca juga:
Balapan 'Chaos', Sean Gelael Raih Sepuluh Poin di Monza Italia
Operasi Berjalan Lancar, Begini Pernyataan The Doctor
4 Fakta Mengejutkan yang Menunggu Rossi Setelah Cedera, Nomor 4 Paling tak Disangka
Gagal Bersinar di SEA Games, Atlet Blak-blakan soal Pelitnya Pemerintah, Uang Saku Tak Cair
Alami Kecelakaan Saat Latihan Enduro, Akankah Karier Valentino Rossi di MotoGP Terhenti?
Persaingan Kian Ketat, Rossi Berharap Predikat Juara Dunia Ditentukan di Seri Terakhir
Berawal dari Banyak Perbedaan, Begini Curahan Hati Butet Ketika Dipasangkan dengan Owi
Alasan Yusran bakal memperjuangkan untuk meminta porsi bagi hasil lebih besar, karena kekayaan alam di PPU, khususnya minyak bumi, sudah dikeruk selama 40 tahun.
"Pak Gubernur dikasih Total, PI (parcipanting interest) cuma 10 persen. OK, itu beliau. Saya tidak, saya minta porsi yang lebih besar. Kenapa? Ya lengkap argumentasinya, tidak adil. Mereka sudah mengeruk kekayaan bumi kita 40 tahun lebih," tuturnya.
"Setelah dikeruk kekyaan alam kita, warga atau masyarakat hanya diberikan 10 persen oleh pemerintah pusat. Ini kan nggak adil. Mestinya lebih besar," tegasnya. (*)