Saya Tak Kenal Pak Nazar, Merasa Difitnah Nazaruddin, Ini yang akan Dilakukan Sandiaga Uno
Wakil Gubernur terpilih DKI JakartaSandiaga Uno membantah pernyataan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin,
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Wakil Gubernur terpilih DKI JakartaSandiaga Uno membantah pernyataan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, mengenai keterlibatan dirinya dalam rencana pencapresan Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.
"Saya tidak kenal sama Pak Nazar, apalagi pencapresan Pak Anas. Saya tidak tahu sama sekali Pak Anas mau mencapreskan diri atau tidak," kata Sandi saat ditemui Kompas.com di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (8/9/2017) pagi.
Pernyataan itu disampaikan Nazaruddin dalam sidang kasus dugaan korupsi dengan terdakwa mantan Direktur Utama PT Duta Graha Indah (DGI), Dudung Purwadi, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (6/9/2017).

Menurut Sandi, dia tidak pernah sekali pun berbincang soal politik dengan Anas selama mereka bertemu. Hal yang dibahas ketika bertemu Anas disebut hanya sebatas masalah kepemudaan.
"Saya ketemu sama Pak Anas itu selalu di acara-acara publik, seminar, dan tidak pernah ada pembicaraan politik," ujar Sandi.
Ia mempertanyakan kembali pernyataan Nazaruddin yang menyebut Sandiaga menggunakan PT DGI untuk mendukung pencapresan Anas tersebut.
Menurut Sandi, semua ucapan Nazar tidak berdasar dan bisa dicek kebenarannya langsung ke pihak PT DGI.
"Saya justru bingung, cerita-cerita seperti itu masih terus dikembangkan tanpa ada bukti. Kalau saya sih, jelas buktinya. Silakan cek di Bursa Efek Indonesia. Mengenai pertemuan, silakan cek sama Pak Dudung. Pak Dudung sudah di bawah sumpah menyatakan pertemuan itu tidak terjadi," tutur Sandi.
Merasa Difitnah
Sandiaga Uno sedang berkonsultasi dengan tim hukumnya untuk menyikapi ucapan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, yang dinilai menyudutkan dia.
Dalam sidang kasus dugaan korupsi PT Duta Graha Indah (DGI) di Pengadilan Tipikor, Rabu (6/9/2017), Nazar mengatakan bahwa Sandi berperan sebagai pemilik saham terbesar PT DGI dan menggunakan perusahaan itu untuk mendukung pencapresan mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.
"Saya sekarang lagi konsultasi sama tim hukum, karena ini sudah pencemaran nama baik kepada saya dan ada ujaran yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Kami sedang berkonsultasi, opsi hukum apa yang akan ditempuh," kata Sandi saat ditemui Kompas.com di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (8/9/2017).
Menurut Sandi, semua pernyataan Nazar mengenai dirinya itu adalah fitnah dan tidak berdasar. Dia sudah membantah semua kesaksian Nazar saat diperiksa sebagai saksi dalam kasus yang sama.
Bantahan itu sudah dimuat dalam berita acara pemeriksaan (BAP) oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat pemeriksaan di KPK maupun saat sidang di Pengadilan Tipikor.
"Sudah saatnya pernyataan-pernyataan yang tidak berdasar tersebut harus dipertanyakan karena merusak nama baik," kata Sandi.