Cegah Kejahatan Asusila, DP3APPKB Bekali Murid SD, Ini Targetnya

“Hasil yang diharapkan yakni para siswa-siswi memahami serta bagaimana melindungi diri dari tindak kejahatan,” ujarnya.

HO
Pemerhati Anak dari Fasilitator Anak Nunukan, M Khoiruddin saat menyampaikan sosialisasi di SD Muhammadiyah 001 Nunukan. 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru

TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Para murid sekolah dasar di Kabupaten Nunukan sejak dini dibekali cara melindungi diri dari tindak kejahatan asusila.

Melalui Program Gerakan Nasional Anti Kejahatan asusila terhadap Anak (GN-AKSA), Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kabupaten Nunukan melakukan sosialisasi selama sepekan dengan sasaran para murid sekolah dasar di Kecamatan Nunukan dan Kecamatan Nunukan Selatan.

Seperti SD Negeri 002 Nunukan, SD 001 Muhammadiyah, SD Negeri 006 Nunukan, SD Negeri 003 Nunukan Selatan, SD Negeri 004 Nunukan dan SD Negeri 005 Nunukan Selatan.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang anti kejahatan asusila terhadap anak, terutama saat siswa di sekolah,” ujar Endah Kurniawatie,  Kepala Bidang Perlindungan Anak DP3APPKAB Kabupaten Nunukan, Minggu (10/9/2017).

Baca juga:

Dulu Memandang Sinis, Kini Alan Shearer Berbalik Memuji Ibrahimovic, Ada Apa?

Tanpa Marcos Flores, Bali United Pede Curi 3 Poin di Kandang Borneo FC

Ditahan Imbang Stoke City, Mourinho Ogah Jabat Tangan Setelah Laga

Hasil Liga Inggris di Pekan Ke-4, Tiga Tim London Sukses Tekuk Lawan

Bermain 10 Orang, Liverpool Dibantai City 5-0

Ezra Walian Debut, Almere City FC Tuai Poin Penuh

Intai Kekuatan Vietnam, Indra Sjafri Duduk Bersebelahan dengan Sosok Kontroversial Ini

Menurutnya, anak melakukan interaksi yang sangat banyak saat sedang berada di sekolah. Anak juga mendapatkan pelajaran yang banyak saat di sekolah.

“Hasil yang diharapkan yakni para siswa-siswi memahami serta bagaimana melindungi diri dari tindak kejahatan,” ujarnya.

Sosialisasi ini juga dilakukan untuk menyamakan persepsi antisipasi kejahatan asusila terhadap anak.

“Kegiatan GN-AKSA akan terus digencarkan, baik untuk anak-anak maupun orang tua seperti Pelatihan Parenting,” ujarnya.

Kegiatan yang diselenggarakan Bidang Perlindungan Anak DP3APPAB ini melibatkan pemerhati Anak M. Khoiruddin dari Fasilitator Anak Nunukan selaku narasumber.

Khoiruddin mengungkapkan, kejahatan dan kekerasan asusila yang sering terjadi pada anak dewasa ini, sudah sangat memprihatinkan.

“Sangat ditakutkan apabila hal itu terjadi pada anak karena dapat menjadi depresi, stres, trauma, gelisah, cedera fisik dan kecenderungan untuk melakukan hal yang sama pada masa depan,” ujarnya.

Baca juga:

Ingat, Ini Jadwal Siaran Langsung MotoGP Seri San Marino, Jangan Sampai Ketinggalan Ya!

Hasil Lengkap Kualifikasi MotoGP San Marino 2017, Rekan Satu Tim Rossi Raih Pole Position

Ingat Insiden Salah Pasang Bendera di SEA Games 2017? Ternyata Ini 'Dalangnya'

Direktur Yamaha: Cedera Valentino Rossi Jauh Lebih Parah dan Menjengkelkan

Jadwal Lengkap MotoGP San Marino 2017

Euforia Kemenangan Masih Terasa, Ini Fakta Tersembunyi di Balik Kemenangan Indonesia Lawan Filipina

Kumpulan Kata Kocak Komentator Valentino Simanjuntak, Ada Latihan Ubah Kalimatnya Juga, Cobain Yuk!

Apalagi, kata dia, jika kejahatan asusila dilakukan oleh anggota keluarga, hal itu dapat menghasilkan dampak yang lebih serius dan trauma psikologis jangka panjang.

“Di sinilah peran orangtua sangat besar dalam mendidik anak. Selain itu, para orangtua harus bisa melindungi anak dari bahaya kejahatan asusila, karena akibat yang ditimbulkan sangatlah besar untuk perkembangan anak,” ujarnya.

Kepala DP3APPKAB, Faridah Ariyani menyebutkan, masalah anak menjadi isu penting yang harus menjadi perhatian semua pihak. Hal ini sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2014 tentang Gerakan Nasional Anti Kekerasan asusila terhadap Anak.

“Dalam Inpres tersebut dinyatakan mendorong para aparat penegak hukum agar lebih bernyali dalam memberantas kejahatan asusila terhadap anak sesuai fungsi dan kewenangannya,” ujarnya.

Dia menegaskan, anak merupakan amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya.

Selain itu, kata dia, anak juga penerus cita-cita perjuangan bangsa yang memiliki peran strategis dalam keberlangsungan eksistensi bangsa dan negara pada masa depan.

Karena itu Pemerintah Indonesia harus menghormati, memenuhi dan melindungi hak-hak anak.

Setiap anak mempunyai hak untuk dapat hidup, tumbuh berkembang dan berpartisipasi secara wajar, sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapatkan perlindungan dari tindakan kekerasan dan diskriminasi.

Menurutnya, kejahatan asusila terhadap anak adalah bentuk penyiksaan anak, di mana orang dewasa atau remaja yang lebih tua menggunakan anak untuk rangsangan asusila.

“Data dari Pusat Pelayan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Nunukan Korban Kekerasan Terhadap Perempuan Dan Anak terus meningkat pada tahun 2016,” ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved