Operasi Pasar Subuh Molor dari Jadwal, Sejumlah Pedagang Mengeluh Pembeli Sepi
Dengan jenis barang dagangan yang hampir sama, pembeli di tempat resmi yakni Los Agro yang berada tak jauh dari lokasi pasar subuh menjadi sepi.
Penulis: Doan E Pardede |
Selain itu, pihaknya juga menemukan adanya praktik berjualan tidak sehat yang dilakukan sejumlah pedagang. Beberapa pedagang, sebenarnya sudah memiliki lapak di Los Agro.
Hamri menegaskan, aktivitas pasar subuh/bongkaran bukan ditutup.
Hanya saja, seluruh aktivitas yang sebelumnya ada di pasar subuh/bongkaran akan dipindahkan ke Los Agro.
Dan bagi pedagang yang belum memiliki lapak di Los Agro, akan difasilitasi oleh UPT Pasar Induk.
"Yang sudah punya meja, harus kembali ke mejanya," ujarnya.
H Sainuddin, Pengurus Pasar Induk mengaku menyambut baik rencana Disperindagkop Kabupaten Bulungan menertibkan aktivitas pasar subuh/bongkaran. Jika terus dibiarkan, kata dia, tujuan pendirian Los Agro bisa melenceng dari seharusnya.
Untuk alasan pedagang yang enggan pindah karena lapak di Los Agro dinilai terlalu kecil, menurutnya bukanlah jadi penghalang.
Agar dagangan tidak meluber ke gang-gang yang ada, maka pedagang harusnya membawa barang dagangan sesuai dengan kapasitas lapak yang dimiliki.
Lebih jauh, hal-hal seperti ini juga akan memberikan kesempatan bagi pedagang-pedagang lainnya untuk memperoleh pembeli.
"Coba bayangkan, berjualan dari jam 6, molor sampai 8. Jadi semua orang yang mau belanja ke tempat lain nggak ada lagi. Itu yang mau kita atur," ujarnya. (*)