Tak Perlu Ada Sinisme, Romahurmuziy Setuju Film G30S/PKI Disempurnakan

Menurut dia, pihak-pihak yang selama ini menganggap ada pemutarbalikan fakta dalam film tersebut, bisa ikut menyempurnakan.

tribunkaltim.co/fachmi rachman
Ketua Umum DPP PPP M Romahurmuziy bersama Pemimpin Redaksi Tribun Kaltim, Abdul Haerah. 

Gatot tidak menampik bahwa perintah nonton bareng kepada jajarannya menimbulkan polemik di kalangan masyarakat. Bahkan Gatot tidak mempermasalahkan kecaman dari sejumlah pihak terhadap perintahnya tersebut.

"Yang lain bicara negatif, biar saja lah, tapi tujuan saya agar semua generasi mengetahui bahwa kita pernah punya sejarah yang kelam, dan jangan sejarah itu berulang," kata Gatot.

Polemik dikalangan masyarakat terkait perintah Panglima TNI terhadap jajarannya untuk nonton bareng film yang dirilis tahun 1984, di masa Orde Baru. Wacana pemutaran film di media telivisi saat ini menjadi perdebatan sejumlah kalangan, baik dari pegiat sosial hingga politikus. 

Pro kontra penayangan kembali film G30S- PKI menyita perhatian masyarakat luas termasuk Presiden Indonesia saat ini, Joko Widodo.

Presiden menekankan bahwa menonton film apalagi mengenai sejarah itu penting. Tetapi untuk anak-anak milenial yang sekarang, menurut Presiden, seharusnya dibuatkan lagi film yang disesuaikan dengan gaya mereka.

Dengan begitu, para anak muda ini akan dengan mudah memahami bahayanya komunisme.

Hal tersebut diungkapkan Jokowi saat berada di Magelang, Jawa Tengah, di Jembatan Grinjing pada hari Senin (18/9/2017).

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved