Dipersiapkan jadi Tempat Wisata, Semak Belukar di Meriam Jepang Markoni Mulai Dibersihkan

Tempat bersejarah ini cocok menjadi lokasi wisata sejarah dan budaya dan wisata alam karena kondisi lingkungannya yang masih asri, rindang dan nyaman.

Penulis: Budi Susilo | Editor: Januar Alamijaya
Tribun Kaltim/Budi Susilo
Kegiatan bersih-bersih meriam jepang di Markoni Atas, Kecamatan Balikpapan Kota, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur pada Kamis (21/9/2017) pagi. 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co Budi Susilo

TRIBUNKALTIM.CO BALIKPAPAN - Situs peninggalan sejarah perang dunia kedua, meriam jepang di Markoni Atas Kecamatan Balikpapan Kota, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur dilakukan perawatan.

Pengamatan Tribunkaltim.co pada Kamis (21/9/2017) sekitar pukul 10.00 Wita, meriam yang sudah berkarat coklat tersebut dilakukan pembersihan.

Baca: Keluar Dari Girlband, Artis Ini jadi Mualaf dan Pakai Hijab

Seperti di antaranya dibersihkan pada bagian sekeliling meriam yang telah diselimuti rumput-rumput gajah dan rimbunan semak belukar.

Saat ditemui, Rosalinda Tumbelaka, juru bicara komunitas sejarah Balikpapan Tempo Doeloe Balikpapan mengungkapkan, kegiatan bersih-bersih sering dilakukan secara rutin.

"Kalau sempatnya setiap tiga bulan sekali dibersihkan," katanya kepada Tribunkaltim.co di lokasi situs meriam Markoni Atas.

Baca: Berani Sediakan Prostitusi di Tempat Karaoke, Siap-siap Dapat ini dari Polisi

Ia menjelaskan, situs meriam Jepang tidak boleh dibiarkan tanpa perawatan mesti dirawat karena perlengkapan pertahanan perang ini sudah masuk sebagai situs cagar budaya yang ada di Kota Balikpapan.

"Tiap tiga bulan pasti semak belukar tumbuh cepat, menutupi area meriam. Kalau tidak dibersihkan nanti tidak kelihatan meriam ya," ungkap Rosalina.

Mengingat meriam markoni atas ini sudah menjadi situs cagar budaya tentu saja wajib dirawat.

Baca: Andi Arsyil Kedapatan Makan Berdua Sama Cewek, Gimana Dengan Ayu Ting Ting?

Tempat bersejarah ini cocok menjadi lokasi wisata sejarah dan budaya dan wisata alam karena kondisi lingkungannya yang masih asri, rindang dan nyaman.

"Kami (Komunitas Balikpapan Tempo Doeloe) sering melakukan kegiatan di tempat ini. Siapa saja bisa kunjungi tempat ini," tegas Rosalina, wanita berambut lurus ini.

Sejarahnya, menurut Komunitas Balikpapan Tempo Doeloe, meriam jepang tersebut dibawa ke Balikpapan pada 1 Maret 1942 dan dipasang di bukit Markoni pada 15 mei 1942.

Baca: Sedih Banget, Wanita Ini Bawa Pulang Jenazah Anaknya dari Rumah Sakit Pakai Angkot

Meriam itu digunakan bertempur 20 Agustus 1943 sampai pertengahan 1945. Orang Australia menyebut benda ini dengan nama Rottnes.

Posisi meriam dahulunya menghadap ke atas langit. Kondisi selongsong meriam sekarang sudah mengarah ke bawah tanah.

Kala itu, meriam dilindungi oleh penutup atap bunker yang terbuat dari kayu namun sekarang sudah tidak ada lagi bunker ya. ( *)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved