Kebugaran

Terpaksa Olahraga Jika Ada Maunya, Inikah Anda?

Setelah dipikir-pikir, kesibukan Danita sehari-hari yang membuat berat badannya bertambah.

Uzone
Ilustrasi 

TRIBUNKALTIM.CO -- Danita gusar, pasalnya hanya dalam satu bulan berat badannya naik beberapa kilogram.

Begitu melihat jarum pada alat timbang bergerak beberapa angka ke kanan daripada biasanya, ia langsung merasa tak nyaman dan percaya diri.

Pantas saja, sejak beberapa minggu lalu, ia merasa banyak pakaian terasa lebih sempit.

Nafasnya pun terasa terengah-engah. Sesekali ia juga merasa pusing dan jenuh.

Setelah dipikir-pikir, kesibukan Danita sehari-hari yang membuat berat badannya bertambah.

Aktivitas magang di kantor yang padat, mengerjakan laporan, dan tugas kuliah membuatnya mengabaikan kesehatan.

Pola makannya tak teratur. Sudah begitu, ia makan sembarangan, seperti jajan gorengan, kopi, dan membeli makan malam siap saji.

Selama itu, Danita pun jarang –bahkan tidak pernah—berolahraga.

Pada akhirnya, ia bertekad mulai berolahraga.

Namun, ia hanya ingin berolahraga sampai berat badannya kembali seperti semula saja.

Seperti Danita, ketika aktivitas harian sedang padat, olahraga seakan menjadi kegiatan yang terabaikan.

Olahraga baru mau dilakukan ketika berat badan bertambah. 

Singkatnya, orang baru terpaksa olahraga bila ada maunya saja.

Padahal ditengah padatnya aktivitas, olahraga memang mendatangkan banyak manfaat.

Efek positif utamanya bukan hanya dapat menurunkan berat badan, melainkan bertujuan untuk hal-hal berikut:

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved