BREAKING NEWS - Wiranto Klarifikasi Pernyataan Panglima TNI Soal 5.000 Pucuk Senjata Ilegal

Menurut Wiranto, terdapat masalah komunikasi hingga Gatot mengeluarkan pernyataan ada institusi diluar TNI dan Polri yang hendak menyeludupkan senjata

KOMPAS IMAGES/ANDREAS LUKAS A
Menko Polhukam Wiranto 

TRIBUNKALTIM.CO - Menteri Koordiantor Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto menyebutkan Badan Intelijen Negara (BIN) merupakan institusi yang disebut oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berniat memasukan senjata dalam jumlah banyak ke Indonesia.

Jumlah yang dibeli menurut Wiranto hanya sebanyak 500 pucuk.

Tidak seperti yang disebutkan Panglima TNI, yakni sebanyak 5.000 pucuk.

Baca juga:

Juarai Jepang Terbuka 2017, Marcus/Kevin Langsung Canangkan Target Selanjutnya

Pemain Borneo FC Ini Tak Sabar Isi Pos Diego Michiels

Derby Kaltim, Pelatih Borneo FC Puji Persiba Balikpapan

LIVE STREAMING - Persib VS Bhayangkara FC, Maung Bandung Tanpa Ezechiel

Jadwal Lengkap Liga Italia 24 September 2017, Waktunya AC Milan Buktikan Konsistensi

Hadapi Persiba, Hal Ini Yang Tak Bisa Dilupakan Pelatih Borneo FC Dari Sosok Lopicic

Napoli dan Juventus Saling Kejar di Puncak Klasemen, Hasil Lengkap Liga Italia

Menurut Wiranto, terdapat masalah komunikasi hingga Gatot mengeluarkan pernyataan ada institusi di luar TNI dan Polri yang hendak menyeludupkan senjata dalam jumlah banyak.

"Karena setelah saya memanggil kepala BIN, menghubungi Panglima TNI, Kapolri dan institusi lain yang terkait dengan ini, ternyata memang ini hanya masalah komunikasi yang tidak tuntas," ujar Wiranto dalam konfrensi pers di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Minggu (24/9/2017).

Menkopolhukam mengakui pernyataan Panglima TNI yang diucapkan di acara yang juga dihadiri olehnya di Mabes TNI, Jumat lalu (22/9/2017), telah menimbulkan berbagai spekulasi di masyarakat.

Bahkan menurutnya pernyataan itu, bisa membuat masyarakat berpikir bahwa ada pihak di luar TNI dan Polri, yang hendak membangun kekuatan.

Ia menegaskan, hal tersebut sama sekali tidak benar.

500 pucuk senjata yang diperuntukan bagi anggota BIN itu, dibeli dari PT. Pindad.

Wiranto mengatakan untuk keperluan pembelian senjata itu, hanya diperlukan izin dari ke Mabes Polri.

Pembelian itu tidak perlu izin dari Mabes TNI.

Baca juga:

Guru Spiritual Ditahan atas Tuduhan Perkosaan, Begini Kronologi Hingga Kasus Terkuak

Pengurus Demokrat Tanggapi Pernyataan Panglima TNI Soal Impor Ribuan Senjata Ilegal

Inilah Lima Fakta Aris Wahyudi, Lulusan Luar Negeri Penggagas Lelang Perawan Nikahsirri.com

Dirikan Partai Ponsel dan Laman Nikahsirri.com yang Ada Lelang Perawan, Siapa Aris Wahyudi?

Pemilik Situs Nikahsirri.com Ditangkap Polisi, Ini Sangkaan yang Digunakan

Berstatus Awas, Tenyata Banyak Mitos di Kalangan Pendaki Gunung Agung, Dilarang Bawa Makanan Ini

TERPOPULER SEPEKAN - Dari Pawang Buaya Diterkam Buaya, CPNS Kaltara, hingga Wagub Kaltim Tutup Usia

Presiden RI  Joko Widodo, kata Wiranto, juga tidak perlu terlibat dalam proses pembelian senjata itu.

"Masalah ini tidak perlu dipolemikkan, ada satu komunikasi yang belum tuntas, itu saja. Panglima TNI merasa bahwa perlu perizinan dari Mabes TNI karena standar TNI, tapi ternyata itu non standar TNI, oleh karena izin ukup dari Mabes Polri," katanya.

"Maka hanya komunikasi yang perlu disambungkan, dan setelah disambungkan, tidak ada masalah, selesai," tambah Wiranto. (Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved