Halisyah Sebut Messi dan Neneknya Tak Akan Kembali, Ini Jalan yang Ditempuh Keluarga Korban

Hingga datang keluarga korban ke TKP kecelakaan. Keluarga korban dalam kondisi terpukul mencari-cari dirinya.

Tribun Kaltim/M Fachri Ramadhani
Kamarudin (32) supir trailer laka maut KM4 Jalan Soekarno Hatta tampak pasrah dan berserah di pelataran Mushola Polres Balikpapan, Selasa (26/9/2017). 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Rabu (27/9/2017), jalan damai diambil pihak keluarga korban laka maut yang tewas mengenaskan di Jalan Soekarno Hatta KM 4 Balikpapan Utara.

Halisyah (19) putri korban (Halimah) sekaligus ibu dari Messi Al Ramadhan, anak pertamanya yang tewas, mengaku sudah mengikhlaskan kepergian keduanya.

Pada Selasa (26/9/2017) keduanya telah dikebumikan pihak keluarga.

"Insyaa Allah kami sekeluarga mengikhlaskan," katanya.

Bersama suaminya dan beberapa keluarga, mereka mendatangi Polres Balikpapan. Pihak perusahaan dan supir trailer, Kamaruddin, telah menunggu kedatangan mereka.

Belakangan diketahui, pihak kepolisian melakukan upaya mediasi antar kedua belah pihak.

"Kita atur kekeluargaan, gak perlu dibawa ribet. Kami tak mau ini jadi beban bagi almarhum. Setidaknya dia (supir dan perusahaan) minta maaf dan mau bertanggung jawab," ungkap Halisyah.

Katanya, pihak perusahaan kemarin menyambangi rumah duka dan bersedia bertanggung jawab.

Selain memberikan uang santunan kepada keluarga korban, mereka juga mengurus pemakaman korban dan juga telah mengucapkan maaf.

"Sama-sama menerima dan ikhlas. Lagipula perusahaan bertanggung jawab, mereka ada beri santunan. Sopirnya sudah minta maaf juga, kalau kita mau emosi dan marah mereka (Messi dan Halimah) tak akan kembali juga, jadi coba ikhlaskan kehendak Allah," tuturnya.

Pemberitaan sebelumnya, Kamarudin (32) tak pernah menyangka atas apa yang ia alami, Senin (25/9/2017) malam kemarin.

Kendaraan berat yang ia kendarai terlibat kecelakaan maut yang menewaskan 2 orang di Jalan Soekarno Hatta Kilometer 4, Balikpapan Utara.

Seorang nenek dan cucunya tewas seketika usai ban belakang trailer yang mengangkut alat berat tersebut melindas keduanya.

Mengenakan baju kaus warna kuning ia duduk bersila di pelataran mushala Polres Balikpapan, Selasa (26/9/2017).

Usai kejadian tragis tersebut dirinya langsung diamankan kepolisian untuk menghindari amuk warga. 

Warga yang baru 4 bulan menetap di Sumber Rejo, Balikpapan tersebut mengaku tak menyangka dirinya terlibat dalam kecelakaan tersebut.

Diuraikan Kamarudin, malam itu seperti biasa ia mendapat tugas mengantar alat berat (excavator) dari Pelabuhan Kariangau menuju kawasan Somber.

Diketahui ia baru bekerja selama 4 bulan di UD Nusantara, perusahaan penyedia jasa angkut alat berat.

Selepas maghrib ia menjalankan trailer yang di atasnya sudah memuat excavator. Saat berada di kawasan Jalan Soekarno Hatta, KM 4 Balikpapan Utara, arus lalu lintas lumayan padat, namun kendaraan masih bisa bergerak maju.

"Di depan saya itu sebelah kiri ada truk parkir, lalu saya putar setir ke kanan. Tapi posisi masih di dalam garis jalan, pak. Saya ndak lihat sama sekali korban. Tiba-tiba langsung ada suara teriakan perempuan. Langsung saya rem. Histeris. Ia teriak nyaring betul. Saya stop, lalu ke belakang ternyata ada korban jiwa," bebernya dengan suara berat.

Saat itulah Komarudin melihat 2 sosok manusia bersimbah darah persis 4 meter dari posisi kendaraan berat yang ia bawa.

Matanya terbelalak, lidahnya kaku dan kelu. Saat itu ia sempat bingung dan linglung, seakan tak percaya dengan apa yang dilihatnya. 

"Padahal saya malah khawatir di sebelah kiri jalan. Konsentrasinya ke sana. Selain karena melewati truk parkir, di sebelah kiri banyak dilalui motor, makanya pelan-pelan jalan," tuturnya.

Kesadarannya kembali usai mendengar teriakan dari perempuan muda yang belakangan diketahui, Halisah (19) korban selamat.

Lantas ia bersama warga memasukkan Halisah ke dalam sebuah mobil untuk dilarikan ke rumah sakit karena tangan kanannya patah.

Kemudian ia kembali ke belakang kendaraannya, namun ia bingung harus memulainya dari mana.

"Saya bingung. Mau nolong (korban tewas) ndak bisa," tuturnya.

Hingga datang keluarga korban ke TKP kecelakaan. Keluarga korban dalam kondisi terpukul mencari-cari dirinya.

Beruntung polisi cepat hadir ia kemudian diamankan ke Mako Polres Balikpapan. 

"Ada anaknya datang laki-laki. Nyari saya, saya diamankan warga dan polisi agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan. Diamankan saya ke Polres," tuturnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved