KPK Geledah Kantor Bupati Kukar
Rita Widyasari Tersangka - Barisan Pendukung Ramai-ramai Usung #SaveBundaRita dan Sebar Undangan Ini
Akun ini mengajak warganet untuk ikut serta memberikan dukungan kepada Rita Widyasari atas kasus yang menjeratnya
Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Syaiful Syafar
TRIBUNKALTIM.CO - Kabar penetapan status tersangka Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memantik gejolak di kalangan pendukung Rita.
Sebuah poster wajah Rita Widyasari tiba-tiba meramaikan media sosial sejak Rabu (27/9/2017).
Bagian atas poster tersebut bertuliskan #SAVEBUNDARITA, lalu di bagian bawah tertera "PENDUKUNGMU SEMAKIN BERLIPAT GANDA".
Baca: Nobar Film G30S/PKI, Ribuan Pelajar Tampak Tegang
Gambar ini pertama kali disuarakan oleh akun @kawanrita di Twitter dan @kawan_rita di Instagram.
Akun ini mengajak warganet untuk ikut serta memberikan dukungan kepada Rita Widyasari atas kasus yang menjeratnya, terlebih Rita juga merupakan kandidat kuat dalam Pemilihan Gubernur Kaltim 2018 mendatang.
"Silakan dishare jangan lupa pake hestek #savebundarita dan jika berkenan jadikan fhoto profil ya. Terima kasih," tulis @kawanrita.

Baca: Dinobatkan Sebagai Salah Satu Wanita Berperngaruh, Transgender Ini Dulunya Mantan Kolonel Tentara
Tak sedikit warganet yang akhirnya ikut memberikan dukungan dan doa untuk Rita Widyasari.
"Menyeru Keadilan & Merawat Toleransi #savebundarita #savekpk," tulis @juliansyahnursn.
"Orang Baik Memang selalu di tumbangkan didepan,Never give up! #savebundarita," tulis @agus_zhinggo.
"Orang baik akan selalu di ingat,dan bunda tetap yang terbaik #savebundarita," tulis @dayatmitman.
Baca: Hanya 5 Bulan Wanita Ini Berhasil Turunkan Berat Badan 17 Kg, Caranya Simple Banget!
Para pendukung bupati cantik ini juga ramai-ramai mengganti foto profil mereka dengan gambar poster tersebut.
Tidak hanya itu, barisan pendukung juga berencana menggelar aksi solidaritas untuk Bupati Rita pada 4 Oktober mendatang.
Mereka akan menyalakan lilin, mengheningkan cipta, dan menggelar doa bersama yang dipusatkan di Jam Bentong, Jembatan Kukar, Timbau - Tenggarong.
Undangan untuk menghadiri aksi tersebut beredar melalui media sosial sejak Kamis (28/9/2017).

Baca: Di Rumah Sakit Ini, Petugas di UGD Dilarang Bertanya Soal Uang ke Pasien
Seperti diketahui, sejak Selasa (26/9/2017) lalu tim KPK beraksi di 'Kota Raja' Tenggarong, Kabupaten Kukar, Kalimantan Timur.
Lembaga antirasuah itu mengobok-obok kantor-kantor pemerintahan, mulai dari kantor bupati, beberapa kantor dinas, hingga rumah jabatan bupati.
Yang mengejutkan, KPK langsung menetapkan Bupati Kukar Rita Widyasari sebagai tersangka.
Baca: SIM Akan Berganti Desain, Keunggulannya tak Kasat Mata
KPK juga menyegel rumah jabatan bupati, serta menyita empat mobil mewah yang diduga milik Rita Widyasari.

Mobil mewah yang diduga milik Rita Widyasari berada di halaman Polres Kukar, Rabu (27/9/2017). Mobil ini telah disita tim KPK. (TribunKaltim.co/Christoper Desmawangga)
Ketua KPK Agus Rahardjo menyatakan tidak ada operasi tangkap tangan (OTT) dalam kegiatan itu.
"Hari ini tidak ada OTT, tapi penggeledahan," kata Agus Rahardjo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III di Gedung DPR, Senayan, Selasa (26/9/2017) petang.
Agus menyampaikan itu saat menjawab pertanyaan pimpinan RDP, Benny K Harman.
Menurut Agus, tim KPK melakukan penggeledahan di beberapa tempat di Kabupaten Kukar, di antaranya kantor bupati.
Baca: Geger Pernikahan Sesama Jenis, Begini Kesaksian Fotografer hingga Terbongkarnya Rahasia Itu. . .
"Saya jelaskan saja, bahwa Ibu Rita itu ditetapkan sebagai tersangka betul, tapi bukan OTT," ujar Wakil Ketua KPK Laode M Syarif.
Laode menolak menjelaskan lebih lanjut tentang kasus dugaan korupsi yang menjerat anak mantan Bupati Kukar Syaukani Hasan Rais tersebut.
"Detil kasusnya dan apa-apanya, sabar lah. Nanti dijelaskan di kantor KPK," tuturnya.

Kepada wartawan, Laode mengatakan penetapan tersangka yang disematkan pada Bupati Rita Widyasari merupakan pengembangan kasus lama.
"Ya, kasus yang sudah dikembangkan penyidikan dan penyelidikannya," kata Laode di gedung DPR, Jakarta, Selasa (26/9/2017).
Sampai berita ini diturunkan KPK belum menggelar jumpa pers terkait kasus tersebut.

Sementara itu, Bupati Rita Widyasari sendiri saat dihubungi Tribun Kaltim mengaku kaget dengan informasi tersebut.
Rita menjawab pesan chat yang dikirimkan melalui WhatsApp kepada Tribun Kaltim.
Terkait kabar dirinya telah ditahan, Rita hanya menulis singkat, "Sy blm ditahan". (*)