Korupsi KSOP, Jaksa Hadirkan Panitia Lelang dari Sumatera

Dari pemeriksaan yang dilakukan terhadap Adi, selaku ketua panitia lelang dia mengaku tidak pernah bertemu sekalipun.

KOMPASIANA
Ilustrasi - Korupsi 

Namun selaku ketua panitia lelang, dia malah mengaku tidak tahu menahu, siapa yang mengajukan kontrak?

"Bagaimana tanda tangan kontrak kalau nggak saling ketemu? SPMK kan harus ketemu? Untuk memerintahkan NA tanda tangan di situ. Apa ada setan di situ sehingga bisa lolos proyek model kaya gini?” ujarnya.

Kejanggalan lainnya, tanda tangan kontrak yang seharusnya dilakukan di Kantor KSOP Kabupaten Nunukan, dalam dokumen justru tertera Kota Bandung sebagai alamat lokasi perjanjian kontrak.

"Masih proses kami. Yang pasti kami telah tetapkan satu tersangka. Sudah pasti bakal ada tersangka lagi," ujarnya.

Rusli mengatakan, penyelidikan kasus itu dimulai setelah pihaknya menemukan banyaknya kejanggalan pada proyek rehabilitasi kapal patroli KSOP type KNP 360 ini.

Kapal patroli tersebut mengalami kerusakan saat mengangkut rombongan DPR RI sekitar tahun 2013.

Kapal menabrak gusung dan harus menjalani perbaikan atas kerusakan dimaksud.

Pihaknya menyelidiki proses perbaikan kapal patroli yang lama waktu pekerjaannya dinilai tidak wajar.

Perbaikan kapal patroli ini tak juga selesai sejak 2013 lalu.

"Itu memakan anggaran sekitar Rp 620 juta untuk rehab saja. Posisinya di Balikpapan sampai hari ini. Diperbaiki di sana," ujarnya.

Kegiatan yang belum dikerjakan itu dananya telah dicairkan sebesar Rp 620 juta pada Desember 2013. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved