Edisi Cetak Tribun Kaltim
Puluhan Tahun Dicap Eks Tapol PKI, Disiksa dan Diasingkan ke Hutan Belantara Amborawang Kukar
Hidup menderita, memulai nol di sebuah kawasan hutan membuka lembaran baru dalam keterisolasian dari masyarakat.
Penulis: tribunkaltim | Editor: Januar Alamijaya
Masuk tentara hingga akhirnya ditangkap aparat, dianggap ikut berpolitik hingga akhirnya berujung dilibatkan dalam pendistribusian penduduk ke daerah terpencil, ke hutan Amborawang, bersama tahanan politik lainnya.
Kini tempat ini disebut Agrosari.
"Ada instruksi siapa yang mau mukim nanti dikasih, diberi fasilitas," ujarnya.
Baca: Hati-hati, Ternyata Ini 7 Alasan Kenapa Pria Gemar Selingkuh
Namun program pemindahan itu janji tinggal janji tanpa dibarengi bantuan fasilitas yang memadai.
"Katanya mau disediakan rumah, lahan dua hektar, perlengkapan tidur, rumah tangga. Tetapi tidak benar, bohong," ungkap Pailan.
Soal lahan, Pailan bersama tahan politik lainnya mesti merintis lahan dahulu, menjadi ke kawasan pemukiman. Masuk ke Amborawang masih hutan belantara. Meratakan tanah pakai tenaga sendiri, menebang pohon dengan menggergaji sendiri, membangun rumah sendiri. Masuk ke hutan masih liar rimba belantara.
"Pernah kami tidak dapat kiriman makan. Cari sendiri di hutan, ketemu umbut rotan muda, kami olah jadi makanan. Untungnya kita para tentara sudah biasa menghadapi alam hutan, biasa hidup. Menanam singkong lalu dimakan babi hutan tetap saja sisanya tetap saya makan," ujarnya. (ilo)
Cerita Lengkap dan ekslusif Kehidupan serta Sejarah Eks Tapol PKI di Kaltim bisa dibaca di edisi cetak Tribun Kaltim tanggal 2 Oktober 2017