Karier
Anda Bos? Perhatikan 6 Hal Ini Agar tak Dibenci Karyawan
Menjadi atasan dari tim yang hasil kerjanya tidak memuaskan, bahkan cenderung malas memang bisa membuat stres.
Mengeluarkan amarah mungkin membantu melepaskan stres dan tekanan darah, kata Clark, “jadi Anda harus mencari sebuah cara berbeda untuk melakukan itu.”
“JIka sedang merasa di puncak amarah, jangan pergi ke ruang bawahan dan menumpahkan kekesalan kepada mereka. Misalnya coba tenangkan diri dengan pergi ke gym sehingga ketika kembali ke kantor akan terasa lebih tenang dan berpikir secara rasional.
3. Respon, jangan bereaksi
Jauhi situasi penuh tekanan, tarik nafas dalam-dalam, coba untuk mengubah pola pikir, kepemimpinan dan strategi bisnis, kata Christina Holloway.
Tanyakan pada diri sendiri apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana bisa merespons dengan tepat.
Sikap itu juga menghindari agar tidak langsung bersikap kasar.
4. Beritahu karyawan apa yang diinginkan, bukan yang tidak diinginkan
Sikap kepemimpinan yang positif jauh lebih bermanfaat dariapada yang bersifat negatif.
"Semakin banyak orang merasa berkontribusi, semakin mereka merasa memiliki bagian atau merasa seperti ketika sebuah proyek selesai, mereka dapat mengatakan , 'Saya melakukan bagian ini' ... semakin mereka merasa seperti diri sendiri dan mereka akan lebih banyak bekerjasama,” kata Holloway.
5. Cari masukan
Jika Anda berada dalam sistem organisasi yang berantakan, mungkin sulit untuk membenahi masalah dengan bawahan ketika terjadi konflik.
Clark menyarankan agar mencari seorang mentor—mungkin pemimpin di bagian lain dalam perusahaan atau mentor khusus kepemimpinan—kemudian contoh mereka.
"Ajukan pertanyaan kepada mereka; contoh beberapa hal untuk menjadi opsi lain sehingga berteriak tidak lagi menjadi pilihan,” katanya.
Lakukan koreksi kecil daripada membuat perubahan besar.
Jangan menunggu sampai karyawan mengerjakan proyek selama tiga bulan untuk memberi tahu bahwa Anda menginginkan hal itu dilakukan dengan cara yang berbeda, kata Holloway.