Kaesang Curhat Nggak Dikirimi Uang Saku, Ternyata Segini Biaya Hidupnya di Singapura
Kaesang bercerita kalau untuk satu porsi makan di Singapura, pembeli dibandrol 5 dolar atau Rp 50 ribu tanpa minum.
Untuk gambaran makan normal, Kaesang bercerita kalau untuk satu porsi makan di Singapura, pembeli dibandrol 5 dolar atau Rp 50 ribu tanpa minum.
Untuk gaya hidup mahal, sekali makan bisa habis 7 dolar tergantung dari tiap orangnya.
"Sehari makan siang dan malam, dua kali makan 10-13 dolar, jadi bangunnya di telat telatin, habis subuh tidur lagi biar nggak laper," candanya menjawab pertanyaan Kevin.
Baca: Tawuran Antarkelas, Guru SMK Negeri 1 jadi Sasaran, 38 Siswa Diamankan di Mapolsek
Untuk transportasi, Kaesang mengaku tidak begitu mahal.
Ia menghabiskan sekitar 5 dolar untuk bolak balik pergi.
Dari pada biaya transportasi, Kaesang bercerita tentang harga jajanan yang lebih mahal dari pada transportasi.
Satu bungkus bisa menghabiskan uang sampai 6 dolar atau sekitar Rp 60 ribu.
Untuk biaya kos, Kaesang menghabiskan biaya sekitar 800-1000 dolar atau sekitar Rp 8 juta.
Baca: Anda Bos? Perhatikan 6 Hal Ini Agar tak Dibenci Karyawan
Saat Kevin menanyakan tentang pasokan uang yang diterima Kaesang untuk kehidupannya di Singapura, Kaesang ungkap hal lucu.
"4 bulan belum dikirimin, tapi masih bisa survive sendiri," curhatnya.
Beruntung, ia bersekolah di universitas negeri dan mendapatkan subsidi sekolah.
"Kalau nggak disubsidi bisa 200 juta persemester, karena dapat subsidi jadi 10 juta persemester,"tutur Kaesang.
Mengingat tinggal di negara Singapura, biaya pengeluaran Kaesang memang cukup tinggi jika dibandingkan kehidupan di Jakarta.
Tapi, jika dibandingkan dengan kehidupan Singapura, Kaesang termasuk ngirit nggak ya?
(Grid.id/Linda Fitria)
Berita ini telah diterbitkan oleh Grid.id dengan judul "Curhat 4 Bulan Nggak Dikirimin Uang Bapak, Ternyata Segini Pengeluaran Kaesang di Singapura, Ngirit?"