Tinggal di Dekat Got, Wanita Penjual Kopi Keliling Ini Bangga Punya Anak yang akan ke Kanada

Ia bukan tak percaya kepada kemampuan dan keberuntungan anaknya, tetapi Purwati lebih sering bertemu dengan kemalangan dalam hidupnya.

KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR
Purwati (45), pedagang kopi keliling di Kramat, Senen, Jakarta Pusat. Purwati tak punya rumah tetapi anaknya berhasil berangkat ke Kanada. Dalam foto ini Purwati bersama anak bungsunya Subehi (8) saat ditemui di tempat tinggal mereka di Jalan Gandastuli, Kamis (6/10/2017). 

Ketika itu, sabun merk Boom harga ecerannya masih Rp 2.500.

Purwati menjualnya seharga Rp 5.000 sehingga bisa menghidupi anak-anaknya.

Ia kemudian tak sengaja dihampiri dermawan yang bergabung dalam komunitas agama.

'Mbah' yang prihatin akan nasib Purwati, menawarkan agar dua anak Purwati yang masih kecil, David dan Monica, diasuh oleh "Si Mbah" di Jogja.

Purwati mengalahkan seluruh egonya dan merelakan mereka.

Ia berpikir, bersekolah di Jogja merupakan jalan hidup terbaik bagi mereka.

Purwati tetap di Kramat, Senen, bersama Devi.

Usai lulus SD, Devi dimasukkan ke SMP Kanisius, Menteng, Jakarta Pusat.

Devi hampir putus sekolah karena Purwati tak sanggup membiayai anaknya itu.

"Itu sekolah favorit dan mahal. Sebulan bayarannya Rp 600.000. Saya enggak sanggup," ujar Purwati.

Beruntung, Devi anak yang cerdas.

Ia memenangkan lomba cerdas cermat dan memenangkan beasiswa untuk SMA dan kuliah.

Selepas SMA, Devi berkuliah di daerah Muara Karang dan kini tinggal di daerah sana sembari bekerja dan menyelesaikan kuliahnya.

Prestasi David dan Monica di Jogja tak kalah hebat.

David yang sekolah kejuruan bagian elektronika, pernah dapat Kalpataru Jogja atas kreasinya tentang daur ulang.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved