Mengenaskan Hidup Sepasang Lansia di Balikpapan, Tak Punya Duit Terpaksa Makan Daun Singkong
Keduanya pasangan lanjut usia (lansia) yang kini hidup di sebuah rumah reyot bekas kebakaran yang sudah tua.
Pasangan ini punya 2 anak, tapi keduanya meninggal.
Sehingga dimasa tua ini tidak ada satu pun tempat bergantung bagi mereka.
Baca: Kalah di Kandang Bhayangkara FC, Haryadi Akui Timnya Lambat Panas
Baca: Rita Widyasari Tersangka - Besok Pengurus DPD I Golkar Kaltim Jenguk ke KPK
Baca: Rene Sebut Tim Asuhannya Kurang Maksimal Lawan Borneo FC
Baca: Santa Claus Benarkah Hanya Mitos? Penemuan Arkeolog Turki Bisa Guncang Pondasi Iman!
Baca: Tim Pilkada DPP yang Berhak Cabut Penetapan Cagub Kaltim Rita Widyasari
“Kami sudah tinggal di rumah dengan kondisi seperti ini selama sekitar 5 tahunan, ini bekas kebakaran, tidak bisa kami perbaiki karena tidak punya uang, kami tidak memiliki anak – anak, makanya sampai stres karena nggak ada anak. Kalau untuk makan pun dikasih, kemarin dikasih beras, dikasih bantuan,” kata Muchtar.
Merasa tergerak akan kondisi Chinta dan Muchtar, Komunitas Sosial Gerakan Peduli Sesama bersama dengan Raider 600/Modang yang dipimpin langsung Letkol Inf Adi Yoga Susetyo SH MA
Komandan Yonif Raider 600/Modang dan LAZIZ Balikpapan menggelar bedah rumah untuk Muchtar, Minggu (8/10/2017).
Sedikitnya sekitar 15 anggota rider, 15 anggota LAZIZ dan puluhan anggota GPS bergotong – royong bersama–sama membantu Muchtar untuk mendapatkan rumah tinggal yang lebih layak.
Kehadiran para relawan yang dengan sukarela membantu memperbaiki rumah disambut baik oleh Muchtar.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh relawan yang telah hadir dan membantu.
Namun demikian, dirinya mengaku ingin dibantu sekali lagi, untuk dicarikan pekerjaan yang bisa ia kerjakan sambil merawat istri tercintanya.
“Adanya teman-teman di sini saya mengucapkan terima kasih karena saya sudah dibantu. Saya harapkan kalau misalnya mau membantu saya suruh kerja cleaning service, dicarikan kerjaan mau sembarang, tapi jangan berangkat jauh karena saya nggak bisa meninggalkan istri dan harus menemani, sore saya ambilkan air sumur apalagi keadaan yang seperti ini siapa yang menutup pintu,” katanya. (*)