6 Fakta Kebohongan yang Dilakukan Dwi Hartanto, Sempat Bawa Nama Habibie

Melalui klarifikasi dan permohonan maaf yang diunggah di situs Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Delft, Dwi memberikan klarifikasi

dwi hartanto3 

“Yang benar adalah bahwa saya pernah menjadi anggota dari sebuah tim beranggotakan mahasiswa yang merancang salah satu subsistem embedded flight computer untuk roket Cansat V7s milik DARE (Delf Aerospace Rocker Engineering), yang merupakan bagian dari kegiatan roket mahasiswa di TU Delft),” kata Dwi melalui pernyataan tertulis, Minggu (8/10/2017).

4. Bukan satu-satunya orang non-Eropa yang masuk ke ring satu teknologi ESA

Klarifikasi hampir sama juga diberikan untuk wawancara Dwi dengan sebuah program televisi Mata Najwa.

Dia menambahkan tidak benar bahwa dia adalah satu-satunya orang non-Eropa yang masuk ke ring satu teknologi Badan Antariksa Eropa (ESA).

5. Berbohong soal kemenangan di kompetisi jerman

Dwi mengaku berbohong mengenai kemenangan di kompetisi antarbadan antariksa di Jerman pada 2017. Dia juga mengaku memanipulasi cek hadiah. Teknologi Lethal weapon in the sky dan paten beberapa teknologi lain, diakuinya tidak pernah ada. Demikian juga bahwa dirinya dan tim sedang mengembangkan teknologi pesawat tempur generasi keenam. Itu semua tidak benar.

"Saya mengakui bahwa ini adalah kebohongan semata. Saya tidak pernah memenangkan lomba riset teknologi mt&v-space agency dunia di Jerman pada tahun 2017," tulisnya.

6. Bukan Habibie yang Memintanya Bertemu

Tentang pertemuan dengan B.J. Habibie, Dwi mengatakan bukan Habibie yang meminta bertemu dengannya, tapi dialah yang meminta pihak KBRI Den Haag untuk dipertemukan dengan Habibie.

Karena semua kebohongan itu juga di-posting oleh Dwi di akun media sosialnya, salah satunya Facebook, Dwi mengaku sudah menutup akun tersebut.

Dwi membenarkan dia diundang ke acara Visiting World Class Professor di Jakarta. Tapi segala kompetensi yang disebutkan sebagai alasan dia diundang, adalah tidak benar.

surat klarifikasi dan permohonan maaf Dwi Hartanto
surat klarifikasi dan permohonan maaf Dwi Hartanto ()
klarifikasi dan permohonan maaf Dwi Hartanto
klarifikasi dan permohonan maaf Dwi Hartanto ()
klarifikasi Dwi Hartanto
klarifikasi Dwi Hartanto (twitter)

Dwi sudah menjalani serangkaian sidang kode etik di TU Delft sejak 25 September 2017.

Namun keputusannya masih dalam proses.

Ia berjanji tidak akan mengulangi kesalahan tersebut.

“Perbuatan tidak terpuji/kekhilafan saya, seperti yang tertulis di dokumen ini adalah murni perbuatan saya secara individu yang tidak menggambarkan perilaku pelajar maupun alumni Indonesia di TU Delft secara umum,” katanya, mengakhiri.

permohonan maaf Dwi Hartanto
permohonan maaf Dwi Hartanto (twitter)
Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved