Amelia Penderita Tumor di Kepala
Lolos dari Kebutaan dengan Cara Operasi Lewat Alis Mata
Ny Amelia Genial menderita tumor otak di dasar kapala, lolos dari kebutaan setelah menjalani operasi unik melalui alis mata setahun lalu.
RAUT wajah Amelia Genial (50) terlihat bahagia. Dalam percakapan dengan ibu yang dikaruniai dua anak dan seorang cucu itu selalu menebar senyum bahagia. Dalam setiap tutur kata selalu mengucapkan syukur kepada Tuhan. Sangat dimaklumi, lantaran dia saat ini sudah sembuh dan lolos dari ancaman kebutaan akibat tumor yang dideritanya.
“Memang saat ini masih belum fit sepenuhnya, tetapi sudah sangat bagus. Saya yakin beberapa saat ke depan akan kembali bugar,” kata Amelia yang bekerja sebagai tenaga marketing pada perusahaan asuransi tersebut.

Wanita asal Sampit yang saat ini tinggal di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, layak berbahagia. Karena dia berhasil lolos dari kebutaan akibat tumor yang tumbuh di dasar tengkoraknya.
Perempuan ini menjalani operasi pengangkatan tumor September 2016 lalu. Operasi itu berhasil dan sukses, kini setelah satu berlalu dia sudah mulai bisa menjalani kehidupan sehari-sehari bebas dari penderitan yang dialami cukup lama. “Meski terbilang terlambat, tapi saya bersyukur masih bisa tertolong. Karena kalau terlambat bisa jadi kedua mata. Saya tidak bisa melihat lagi,“ kata Amelia.
Baca: RSUD Tarakan dan CBSC Siapkan Operasi Bedah Mikro Saraf di Kaltara
Baca: Gathering: Nikmati Hidup dengan Otak dan Saraf Sehat
Wanita terlihat selalu semangat dan percaya diri itu menceritakan pengalaman hidupnya diganggu oleh penderitaan terkena tumor yang tumbuh di dasar tengkoraknya. Gejala sakit ini sudah dirasakan sejak lama, sekitar empat atau lima tahun silam. Ia mulai merasakan pandangan mata sebelah kirinya tidak enak. Seperti ada yang mengganjal di kelopak matanya.

Saat melihat ia merasakan pandangannya tertutup bayang-bayang melintang dari kiri sisi kiri ke kanan. “Tidak terasa sakit sih, tapi tidak nyaman saja rasanya,” imbuhnya. Karena tidak merasa terganggu berlebihan ia abaikan saja. Ia beranggapan bahwa gejala ini bukan ancaman serius.
“Anak-anak saya sudah menyarankan segera periksa ke dokter mata, tapi saya cuekin. Pikiran saya paling suatu saat hilang sendirinya,” imbuhnya.
Baca: 16 Wartawan Jadi Saksi Operasi Saraf Leher Kecetit
Baca: Kasus Bayi Dempet Kepala di Aceh Tantangan bagi Ahli Bedah Saraf Indonesia
Ternyata gangguan itu makin lama makin parah, sehingga dia mencoba datang ke salah seorang dokter spesialis mata di Surabaya. Semula datang ke seorang dokter, tetapi dokter itu tidak menemukan penyebab gangguan itu. Sementara itu gangguan pada matanya sudah semakin tidak enak dan sangat menganggu.

Mencari second opinion, Amelia mendatangi dokter spesialis mata di sebuah rumah sakit. Dokter itu menyarangkan agar dilakukan MRI. Dari hasil MRI itulah akhirnya diketahui bahwa di pangkal saraf mata yang ada di pangkal tengkorak tumbuh tumor cukup besar. “Tumor tersebutlah yang diduga menjadi pemicunya. Benjolan tumor itu menekan saraf yang ada di sekitarnya.”
Dokter mengatakan bahwa untuk menghilangkan tumor tersebut harus dilakukan operasi . Kendati mengalami sakit serius, namun Amelia berusaha tenang dan tetap optimistis bahwa penyakit yang didirita itu bisa disembuhkan. Nah, persoalannya dokter mana yang bisa menyembuhkan penyakitnya itu?
Setelah melakukan pencarian, ia mendapat informasi ada dokter yang biasa menangani operasi di bagain kepala. Dia adalah dr. Agus C Anab, SpBS, satu tim dengan dr. M. Sofyanto, SpBS yang tergabung di Comprehensive Brain and Spine Centre (CBSC) Surabaya yang berpraktik di Rumah Sakit National Hospital Surabaya.

Tanpa buang waktu dia menemui dr. Aca, panggilan dr. Agus C Anab. Dari pertemuan tersebut ia mendapat penjelasan bahwa ia masih beruntung segera datang berkonsultasi, karena kalau terlambat sedikit maka tidak hanya sebelah kiri mata sebelah kanan juga akan menjadi korban.
Karena berdasarkan hasil MRI itu, sel tumor sudah mulai menjalar ke pangkal saraf mata sebelah kanan. “Kendati demikian setelah bertemu dengan dr. Aca, saya jadi tenang karena gumpalan tumor tersebut akan bisa diangkat dengan baik,” jelas Amelia.
Yang membuat dirinya semakin tenang adalah teknik operasi pengangkatan tersebut tidak konvensional dengan membuka batok kepala, tetapi menggunakan teknik keyhole surgery melalui ayebrow atau alis mata.
Baca: Papua Jadi Sentra Pelayanan Kesehatan Saraf di Indonesia Timur
Baca: Penanganan Saraf dan Otak Cukup di Surabaya, Tak Perlu ke Luar Negeri
Baca: Dua Dokter Bedah Saraf Surabaya Diundang Seminar di Hongkong
Operasi tersebut hanya melalui sayatan kecil yang tepat berada di alis mata. Sehingga ketika usai operasi alis mata ditutup lagi, nyaris utuh tanpa meninggalkan bekas operasi. “Dengan penjelasan yang rinci tersebut saya makin sreg dan sepakat untuk segera dilakukan operasi,” papar Amelia.
Sebelum operasi, memang ada beberapa kawannya menyarankan sebaiknya operasi dilakukan di luar negeri. Sebab mereka tak yakin tenaga dokter di Indonesia bisa melakukan operasi dengan sempurna mengingat operasi itu berada di daerah rawan. “Tetapi penjelasan dr. Aca yang panjang lebar memberi keyakinan kepada saya bahwa dr. Aca akan bisa menangani penyakit saya secara baik,” imbuh Amelia.
Dan lagi-lagi ia bersyukur operasi yang berjalan selama enam jam, terlaksana dengan baik dengan hasil maksimal. Teman-temannya juga heran selain kondisinya membaik secara kosmetik nyaris sempurna sebab tidak terlihat bekas sayatan seperti orang habis operasi pada umumnya. “Semua pada heran karena alis mata saya kembali sempurna nyaris seperti tidak ada sayatan,” katanya sambil tersenyum bahagia.(cbsc/ps)