Kisah Bupati Yusran di Zaman Susah, Sering Santap Makanan untuk Kuda

Waktu duduk dibangku SMAN 1 Balikpapan, Yusran hidup dalam keterbatasan fasilitas sekolah.

Penulis: Budi Susilo |
TRIBUN KALTIM/BUDI SUSILO
Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar, hadiri pertemuan bersama alumni dan orangtua siswa dalam kontribusi membangun masjid di SMA Negeri 1 Kota Balikpapan, Jalan Panjaitan, Sabtu (14/11/2017). 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co Budi Susilo

TRIBUNKALTIM.CO BALIKPAPAN - Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar saat berada di Kota Balikpapan berbicara mengenai sejarah pengalamannya kala waktu masih duduk dibangku Sekolah Menengah Atas.

Ini disampaikannya dalam pertemuan bersama almuni dan orangtua siswa dalam kontribusi membangun masjid di SMA Negeri 1 Kota Balikpapan, Jalan Panjaitan, Sabtu (14/11/2017).

Waktu duduk dibangku SMAN 1 Balikpapan, Yusran hidup dalam keterbatasan fasilitas sekolah.

Dibandingkan zaman sekarang, jelas jauh berbeda.

Pria yang angkatan tahun 1967 ini memilih sekolah di Balikpapan karena sebagai satu-satunya SMA di Balikpapan.

Yusran waktu itu bertempat tinggal di Paser.

Menuju ke Balikapapan masih sangat sulit, mesti melewati medan berat, seberangi lautan menggunakan perahu besar yang tidak bisa setiap hari berlayar.

Sementara, jalur daratnya waktu itu masih hutan belantara, belum bisa ditembus menggunakan kendaraan bermotor.

Akses jalan darat dari Penajam-Balikpapan masih tertutup.

"Saya mengambil jurusan alam. Jurusan pasti-pasti alam," ungkapnya, yang menggunakan kemeja batik coklat.

Baca: Begini Tanggapan Wali Kota Balikpapan soal Galang Dana Pembangunan Masjid di Jalan Raya

Baca: Pelajar SMAN 1 Balikpapan Sulit Shalat Berjamaah, Ini Penyebabnya

Sekolah hidup di zaman itu susah.

Ekonomi negara masih morat-marit.

Yusran ingat Indonesia pernah keluar dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Tidak hanya itu, Yusran pun pernah merasakan gejolak politik yang memanas.

Muncul gerakan 30 September situasi negara dalam keadaan genting, ramai menindak Partai Komunis Indonesia (PKI).

"Masih zaman sekolah disini (SMA Negeri 1) hidup susah. Setiap saat makannya burgo, sejenis makanan untuk kuda," katanya, yang menganggap perekonomian negara masih karut marut.

Baca: Kaus Sophia Latjuba Bikin Salfok, Benarkah Ia Sudah Menikah?

Baca: Anggun C Sasmi Rilis What We Remember, Simak Yuk Single Terbarunya di Sini!

Baca: 12 Kota Paling Aneh di Dunia, yang Terakhir Tak Punya Lampu Lalu Lintas

Karena itu, patut disyukuri oleh anak-anak zaman sekarang, patut berbangga, gedung sekolah sudah bertingkat dinding tembok dan lengkap alat-alat belajarnya.

Pada kesempatan itu, Yusran dalam pertemuan para alumni dan orangtua siswa di SMA Negeri 1 Balikpapan, ikut sumbang pembangunan masjid. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved