Ngeri! Jangan Berenang di Danau Ini Kalau tak Mau Berubah jadi Batu
Rupanya, tidak semua danau cocok untuk berwisata atau sekadar santai-santai.
TRIBUNKALTIM.CO -- Banyak hal-hal seru yang bisa kalian jika pergi jalan-jalan ke sekitar danau.
Mulai dari memancing, naik perahu sepeda, atau sekedar duduk-duduk di tepinya.
Rupanya, tidak semua danau cocok untuk berwisata atau sekadar santai-santai.
Danau Natron adalah danau garam yang terletak di utara Tanzania, dekat perbatasan Kenya, dan di sebelah utara kawah Ngorongoro, di cabang timur Great Rift Valley Afrika Selatan, misalnya.
Terletak di antara perbukitan, gunung berapi dan kawah, Danau Natron berada pada titik terendah celah lembah, yaitu 600 m di atas permukaan laut dan mungkin ini adalah badan air paling alami di dunia.
Danau ini dialiri air dari Sungai Ewaso Ng'iro Selatan dan juga sumber air panas yang kaya mineral.
Danau Natron sebenarnya cukup dangkal.
Dalamnya kurang dari tiga meter dan punya lebar bervariasi tergantung pada tingkat air yang berubah akibat tingginya tingkat penguapan.
Hal ini mampu meninggalkan konsentrasi garam dan mineral lainnya, terutama natrium karbonat (natron).
Negara di sekitarnya yang sangat panas dan kering berdebu, tidak terlalu kondusif untuk bepergian.

Tetapi bagi kalian yang memilih untuk mengunjungi Natron, kamu bisa menikmati beberapa pemandangan paling dramatis yang ada di Tanzania.
Dirangkum TribunTravel.com dari laman Amusingplanet.com, danau ini memiliki karakteristik warna merah tua.
Warna danau ini berasal dari tingginya tingkat penguapan.
Pada musim kemarau, air yang menguap membuat meningkatkan salinita sampai membuat mikroorganisme yang mengandung garam berkembang.

Kerak garam alkali di permukaan danau juga sering berwarna merah atau merah muda.
Hal ini disebabkan oleh mikroorganisme yang menyukai garam yang hidup di sana.
Suhu tinggi (sampai 41 ° C) dan kandungan garam danau yang tinggi dan sangat bervariasi sangat tidak mendukung untuk tempat tinggal satwa liar.

Meskipun demikian, danau ini rupanya habitat utama bagi flamingo, rumah bagi alga endemik, invertebrata dan putaran pinggiran bahkan ikan yang bisa bertahan di air asin.
Nama danau Natron sendiri diambil dari natron (mineral natrium karbonat dekahidrat atau sodium carbonate decahydrate) yang biasa digunakan orang Mesir kuno untuk mengeringkan mayat dalam proses mumifikasi atau membuat mumi.

Air danau yang mengandung mineral juga punya fungsi sebagai pengawet bangkai hewan yang tercebur lalu mati.
Hewan-hewan yang tercebur di danau ini seakan dicelupkan dalam adonan semen.
Semua hewan yang terendam dalam air danau tersebut akan berubah menjadi batu.
Hal ini terjadi diakibatkan suhu danau yang bisa naik menjadi 60 derajat sewaktu-waktu, serta alkalinitas yang tinggi akibat akumulasi abu vulkanik dari lembah Great Rift. (TribunTravel.com/Rizky Tyas Febriani)