Mantap Jiwa! Usianya 82 Tahun, Tapi Kakek Penarik Becak Ini Sering Juara Lari di Ajang Internasional

Namanya Darmiyanto (82), ia biasanya mangkal di Jalan Pemotongan dan Jalan Jenderal Sudirman Salatiga.

Kompas.com/Syahrul Munir
Darmiyanto (82), tukang becak sekaligus pelari veteran tengah menanti penumpang di Jl Pemotongan Salatiga, Sabtu (14/10/2017) siang. 

Baca: Tikus Bandara Belum Terdeteksi, Polisi Lakukan Penelusuran Tertutup

Negara yang pernah didatanginya adalah Malaysia, Singapura, dan terakhir pada 25 oktober hingga 6 november 2016 di Australia.

Saat itu, ia turun di jarak 200 meter, 400 meter dan 800 meter.

"Lumayan bisa meraih juara dan mendapatkan bonus. Di jarak 400 meter dapat juara 3, sedangkan jarak 200 dan 800 meter juara 6," ujarnya.

Total hingga saat ini, Par Dar telah mengantongi 9 piala dan 171 medali dari berbagai lomba lari yang ia ikuti.

Menurut rencana pada pertengahan November 2017, Pak Dar akan mengikuti kejuaraan lari bertitel South American Masters Athletics Championships di Santiago, Chile.

Rencananya, ia akan turun mulai dari nomor jarak pendek, menengah dan jarak jauh.

"Saya sudah dipanggil ke kantor KONI Salatiga untuk mempersiapkan lomba atletik veteran di Amerika Serikat (Selatan, red)," ujarnya.

Baca: Ganti Penduduk yang Hilang, Wanita Ini Ciptakan Ratusan Boneka agar Desanya Ramai

Minim perhatian

Suami dari Pujiati ini berkisah, pertama kali menginjakkan kaki di Kota Salatiga sekiktar tahun 1960.

Pria asal Boyolali ini bekerja sebagai buruh serabutan.

Darmiyanto (82), tukang becak sekaligus pelari veteran di rumahnya di Dusun Ngemplak Tugel, Desa Krandon Lor, Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang sebelum berlari menuju pangkalan becaknya di Jl Pemotongan Salatiga, Sabtu (14/10/2017) pagikompas.com/ syahrul munir Darmiyanto (82), tukang becak sekaligus pelari veteran di rumahnya di Dusun Ngemplak Tugel, Desa Krandon Lor, Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang sebelum berlari menuju pangkalan becaknya di Jl Pemotongan Salatiga, Sabtu (14/10/2017) pagi

Kota Salatiga yang berhawa sejuk membuatnya nyaman untuk menyalurkan hobinya berlari.

Maka, sejak saat itu berlari adalah aktivitas sehari-hari di sela pekerjaannya sebagai buruh serabutan.

Pada 1968, Darmiyanto muda mulai menjajal kemampuan berlarinya dengan mengikuti berbagai lomba lari di pulau Jawa.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved