Bayi dalam Freezer - Rekonstruksi, Ini yang Dilakukan Tersangka Begitu Tiba di Rumahnya
Rekonstruksi yang seharusnya dilakukan pukul 09.00 wita akhirnya telat dua jam, karena masih menunggu kunci rumah SA.
Penulis: Junisah | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO - Rekonstruksi atau reka ulang SA yang menyimpan bayinya di dalan freezer akhirnya dimulai, pukul 11.00 wita, Selasa (17/10).
Rekonstruksi dimulai di rumah SA di Jalan Lestari RT 21 Kelurahan Karang Harapan dimana di rumah inilah SA melahirkan bayi perempuannya.
Rekonstruksi yang seharusnya dilakukan pukul 09.00 wita akhirnya telat dua jam, karena masih menunggu kunci rumah SA.
Dalam rekonstruksi ini SA menggunakan jilbab.
Selama rekonstruksi dilakukan sejumlah wartawan di larang masuk ke dalam rumah alasan pengamanan.
Baca: BAHAYA! Dari Maling Sampai Hewan Lindung Jadi Korban Pagar Kawat Listrik, Ini Alasan Pemasang
Baca: Rencana Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034 Terancam Gagal Gara-gara Negara Ini
Baca: Cuma Pakai Daster, Seleb Cantik Ini Ngepel Depan Pembantunya
Rekonstruksi ini dijaga dua orang polisi di depan pintu rumah.
Sampai berita ini diturunkan, rekonstruksi masih dilakukan.
Setelah dua bulan kasusnya terkuak akhirnya Polres Tarakan melakukan rekontruksi.
Rekonstruksi dilakukan di dua tempat.
Lokasi pertama dimulai di rumahnya SA yang ada di Jalan Lestari RT 21 Kelurahan Karang Harapan.
Sejumlah wartawan sempat menunggu rekonstruksi karena masih menunggu kunci rumah yang dibawa anggota kepolisian.

Seperti diberitakan sebelumnya, Polisi telah menetapkan SA sbagai tersangka dalam kasus temuan bayi di dalam freezer di sebuah tempat cuci mobil di Jalan Pulau Bunyu RT 11, Kampung Satu, Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara.
Polisi menyampaikan penetapan SA (24) ibu muda itu sebagai tersangka dalam jumpa pers di Mako Polres Tarakan, Kamis (3/8/2017) sore.
Kasus temuan bayi dalam freezer ini mulai terkuak sejak Rabu (2/8/2017) ketika pasangan suami istri yang bekerja di Skip Car Wash, Kampung Satu, Kota Tarakan menemukan plastik hitam di dalam freezer yang rupanya berisi bayi membeku.
Jumat, (4/8/2017) Kapolres Tarakan AKBP Dearystone Supit melalui Paur Subbag Humas Polres Tarakan, Ipda Denny Mardianto mengungkapkan, pasangan suami istri merupakan pegawai di pencucian mobil dan motor tersebut.
Baca: Kabar Buruk, Ed Sheeran Alami Kecelakaan, Tangannya Cedera Bisa Berimbas Konser di Jakarta Nih!
Baca: Kalah di Pilkada DKI, Begini Sekarang Nasib Sylviana Murni
Baca: Meski Tercecer di GP Jepang, Maverick Vinales Masih Berharap Ada Keajaiban
Sejumlah saksi termasuk DO, suami siri SA yang bos pemilik Skip Car Wash tersebut juga telah diperiksa.
Kepada polisi, SA mengaku bayinya sudah tidak bernyawa ketika dilahirkan.
Pengakuan ini juga disampaikan SA kepada Nunung, pengacara yang ditunjuk DO, suami siri SA untuk mendampingi kasus hukum yang menimpa SA.
Baca: Edan, Mantan Anggota Satpol PP Jual Istrinya, Tarif Sekali Kencan Rp 250 Ribu
Baca: Tampil dengan Gaya Berhijab Seperti Ini, Rina Nose Tuai Kritikan Pedas
Baca: Membanggakan, PMI Samarinda Wakili Indonesia di Ajang Internasional
Polisi menyangkakan pasal pembunuhan kepada SA.
Kapolres Tarakan AKBP Dearystone Supit melalui Kasat Reskrim Choirul Jusuf, Kamis (3/8/2017) di Mapolres Tarakan menyatakan, akibat perbuatannya, SA dikenakan pasal 340, KHUP, 341 KUHP, 342 KUHP dan dilapis dengan pasal UU Perlindungan Anak Nomor 80 ayat 3, Junto pasal 7 dan 6 C.
Maksimal ancaman hukuman penjara selama 12 tahun. (*)