Astaga, Ternyata Ini Penyebab Angka Curanmor di Samarinda Tinggi

Belum lama ini, Unit Jatanras Satreskrim Polresta Samarinda berhasil mengungkap kasus curanmor, dengan barang bukti 5 unit

TRIBUN KALTIM/CHRISTOPER DESMAWANGGA
Barang bukti kendaraan roda dua, hasil pengungkapan kasus curanmor yang dilakukan kepolisian Polresta Samarinda dan Polsek jajaran, Jumat (31/3/2017). 

"Anak anak juga ada, tapi masih banyak dewasa. Dan, pelakunya merupakan pemain lama, kalau pun ada yang baru, baru sekedar ikut ikut saja," ucapnya.

Lanjut dia menjelaskan, rata-rata pelaku curanmor menjual motor hasil curiannya secara utuh, dengan harga berkisar Rp 1,5 juta - Rp 2 juta, yang kerap dijual di luar Samarinda, seperti didaerah pedalaman, namun kerap juga dijual dikawasan Samarinda.

Baca: Tak Tahan Lihat Kaki Menantu Perempuannya Keluar dari Selimut, Sang Mertua Langsung Lakukan Hal Ini

"Biasanya dijual keluar, pernah kita ungkap puluhan motor dari wilayah Sengatta, dan mereka jual utuh dengan harga sangat murah, mereka tidak jual pretelan atau spart partnya saja," urainya.

"Dan, untuk penadah sendiri, biasanya mereka beli motor hasil curian itu tidak untuk dijual kembali, namun dipakai lagi. Kendati demikian kita sudah miliki peta kawasan tempat-tempat penjualan motor curian," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved