Astaga, Ternyata Ini Penyebab Angka Curanmor di Samarinda Tinggi
Belum lama ini, Unit Jatanras Satreskrim Polresta Samarinda berhasil mengungkap kasus curanmor, dengan barang bukti 5 unit
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Januar Alamijaya
"Anak anak juga ada, tapi masih banyak dewasa. Dan, pelakunya merupakan pemain lama, kalau pun ada yang baru, baru sekedar ikut ikut saja," ucapnya.
Lanjut dia menjelaskan, rata-rata pelaku curanmor menjual motor hasil curiannya secara utuh, dengan harga berkisar Rp 1,5 juta - Rp 2 juta, yang kerap dijual di luar Samarinda, seperti didaerah pedalaman, namun kerap juga dijual dikawasan Samarinda.
Baca: Tak Tahan Lihat Kaki Menantu Perempuannya Keluar dari Selimut, Sang Mertua Langsung Lakukan Hal Ini
"Biasanya dijual keluar, pernah kita ungkap puluhan motor dari wilayah Sengatta, dan mereka jual utuh dengan harga sangat murah, mereka tidak jual pretelan atau spart partnya saja," urainya.
"Dan, untuk penadah sendiri, biasanya mereka beli motor hasil curian itu tidak untuk dijual kembali, namun dipakai lagi. Kendati demikian kita sudah miliki peta kawasan tempat-tempat penjualan motor curian," tutupnya. (*)