Polemik Transportasi Online

Begini Kerja Driver Online Perempuan, Perjuangannya Bikin Nangis. . .

Kerasnya menjadi driver transportasi online coba diutarakan Elly Nursanti (42) warga Batakan, Balikpapan Timur.

TRIBUN KALTIM/MUHAMMAD FACHRI RAMADHANI
Elly Nursanti, driver Grab Bike 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kerasnya menjadi driver transportasi online coba diutarakan Elly Nursanti (42) warga Batakan, Balikpapan Timur.

Menjadi driver online motor tak semudah yang disangka semua orang.

Harus siap berjibaku dengan waktu dan berbagai ancaman jalanan menjadi hal yang setiap hari harus ia lakoni di samping mengurus ketiga anaknya.

Hal yang paling membuat dirinya kecewa tak lain bila customer membatalkan pesanan.

Selain tak jadi menerima rupiah, penundaan dari sistem harus ikhlas ia terima.

Padahal susah payah ia berkeliling kota mencari lokasi pemesan jasanya, lantaran menunggu terlalu lama, order dibatalkan.

Baca: BREAKING NEWS - Tersangkut Dana Hibah KONI Kutim, Giliran Wabup Kutim Diperiksa Kejati Kaltim

"Sistem itu tak mikir driver mau jungkir balik seperti apa. Yang ia tahu, bagaimana konsumen itu puas," katanya.

Demi menyambung hidup, waktu malam yang dipakai perempuan seusianya istirahat dipakai Elly untuk mencari pundi-pundi rupiah.

Pernah ia mendapat order makanan sehabis waktu maghrib.

Begitu ia lihat layar smartphone ia menelan ludah, di map tertulis lokasi pemesan di Kilometer 12 Balikpapan Utara.

Baca: Bahaya! Pantai Kemala Balikpapan Dipenuhi Limbah Jarum Suntik

Sementara makanan yang dipesan berada di tengah kota, Bakso Lapangan Tembak di kawasan Giant Jalan MT Haryono.

Namun namanya tuntutan harus dilakukan.

Untuk membeli makanan yang dipesan saja harus antre sampai 20 menit, belum lagi menembus perjalanan yang jauh tersebut.

Ditambah lagi pada saat itu jalanan tengah padat-padatnya.

Baca: Kisah Sedih Janda 3 Anak yang Jadi Driver Online: Pekerjaan Ini Selamatkan Hidup Saya. . .

Walhasil, Elly sampai di rumah pemesan selepas waktu Isya.

Sebelumnya ia harus tersesat karena lokasi rumah di map yang kurang jelas, lalu menelepon berulangkali si pemesan.

Namun apa yang ia dapat usai berusaha mengantarkan makanan tersebut kepada customer?

Alih-alih mendapat kata terima kasih, yang ada ia malah mendapat omelan dan cacian.

"Sudah saya jelaskan kenapa saya agak terlambat, tapi customer itu gak mau terima. Dalam hati itu mau juga ikut marah, tapi tetap kita tahan dan mohon maaf supaya ndak dikaaih bintang 1," keluhnya.

Dibutuhkan kesabaran tinggi menjadi driver Go-Jek online.

Namun tak sedikit customer yang bersikap baik kepadanya.

Baca: Cegah Keriput di Wajah dengan 8 Cara Sederhana, Nomor 6 Sering Tidak Kita Sadari

Hampir serupa kala itu ia mendapat orderan makanan, bahkan lebih jauh, yakni di kilometer 14 Balikpapan Utara.

"Itu masuk lagi ke dalam 2 kilometer. Gelap dan seram, mas. Antar rumah warga itu ada kali 50 meter. Pokoknya nekat, tapi akhirnya ketemu rumahnya. Yang buat saya haru itu, customer nyambut baik banget. Walaupun rada telat, malah kita dikasih uang lebih, padahal gak minta," kenangnya.

Lalu ada lagi peristiwa yang tak mungkin ia lupakan.

Terjatuh di turunan gunung curam pun pernah ia rasakan demi mengantar makanan ke rumah customer.

Saat itu sekitar 22.00 Wita, ia dapat orderan membeli martabak di kawasan Balikpapan Kota, tujuan pengantaran ke kawasan Bontobulaeng Balikpapan Tengah.

Sialnya saat itu hujan turun, lalu ditambah geografis lokasi perumahan yang banyak jalan bercabang dan minim penerangan.

Hampir 20 menit ia mengelilingi kawasan tersebut.

Hingga akhirnya dapat alamat yang dituju, ternyata rumah itu berada di bawah jalan yang menurun.

Melihat kondisi jalan seperti itu, ia memutuskan memarkir motornya di atas gunung lalu menuruni gunung tersebut.

Belum sampai tempat yang dituju, Elly tiba-tiba tergelincir lantaran jalan yang licin.

Tubuhnya sempat terguling, namun ia masih tetap menjaga plastik yang berisi makanan itu agar tak hancur.

"Sampai di pintu rumahnya customer itu aneh melihat seragam saya yang kotor. Ya, saya cerita saja. Dia kasihan banget dengan saya. Dia salut dengan driver online, makanan yang dia pesan masih utuh. Alhamdulillah, diberi lebih lagi," tuturnya.

Bisa dikatakan tak ada pekerjaan yang mudah, semua punya risiko dan tantangannya masing-masing.

Jadi berlebihan sekali bila orang menganggap driver online mendapat rupiah dengan cara mudah, menurut Elly yang sekarang merupakan driver Grab Bike. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved