Karya Gadis Asal Tenggarong Digunakan Model Top pada Ajang Jakarta Fashion Week
JFW sendiri merupakan pekan mode tahunan terbesar di Asia Tenggara. JFW merupakan platform universal bagi pelaku industri mode.
Penulis: Christoper Desmawangga |
Gara-gara Kayu, ABK Kapal Kaget Didatangi Polisi Bersenjata
Terungkap, Ternyata Ini Penyebab Tewasnya Welly yang Ditemukan Meringkuk di Dapur
Kabid Pertambangan Distamben Kaltim Enggan Tanggapi Lahan Tambang KUD Padat Karya
Dari sekitar 20 mahasiswa, akan terpilih 12 mahasiswa. Dan, dari mahasiswa yang terpilih, dibagi menjadi 6 brand, yang setiap brandnya diisi 2 mahasiswa.
Setiap mahasiwa wajib membuat 4 pakaian, jadi setiap brandnya terdapat 8 pakaian.
Bersama rekanya bernama Nelly Tan, Aya menggunakan nama brand Ethos, dengan membuat pakaian bernuasa Wakatobi.
"Tahun ini temanya Whispers Of Wakatobi, jadi harus menyangkutkan hal-hal tentang Wakatobi," ucap gadis kelahiran Tenggarong, 3 November 1997 itu.
Dia pun membuat pakaian dari kain Buton yang berasal dari Wakatobi.
Selain itu, pemilihan motif dan juga warna, didasari dari warna bumi atau earthtone, seperti biru tua, yang diambil dari warna laut, lalu coklat dari tanah dan hijau tua dari dedaunan.
Yang lebih membanggakan lagi, pakaian karyanya digunakan oleh salah satu mentor, yang juga juri pada Asian Next Top Model, yakni Kelly Tandiono.
"Untuk model sebenarnya semua dipilih oleh dosen kami, tapi ada satu baju yang kebetulan digunakan oleh Kelly Tandiono," ucapnya bangga.
Baca: Panik. . . Polisi Razia Pasangan Mesum, Eh di Kamar Ada 1 Pria Lawan 3 Wanita!
Selanjutnya, seluruh pakaian karya mahasiswa Binus di ajang tersebut akan disimpan di kampus.
"Setelah ini, koleksi pakaian akan disimpan di kampus, kalau ada yang nyewa bisa juga, dan tidak sedikit pakaian karya Binus yang digunakan oleh penyanyi Indonesia," tuturnya.