Setelah 50 Tahun Inilah 6 Teori Konspirasi Yang Muncul, Siapa Sesungguhnya Dalang Pembunuhan JFK?
Sepanjang lima dekade pasca-tewasnya JFK -panggilan Kennedy, berbagai teori konspirasi pun bermunculan.
TRIBUNKALTIM.CO, WASHINGTON DC - Sejak kematian John F Kennedy pada 22 November 1963, hingga kini, siapa yang pembunuh Presiden ke-35 Amerika Serikat (AS) tersebut masih menjadi misteri.
Sepanjang lima dekade pasca-tewasnya JFK -panggilan Kennedy, berbagai teori konspirasi pun bermunculan.
USA Today mengumpulkan teori konspirasi itu menjadi enam pihak yang dianggap memiliki peran penting atas terbunuhnya JFK.
Berikut daftarnya:
CIA (Central Intelligence Agency)
CIA menjadi nama pertama yang masuk ke daftar. Motifnya? Kekecewaan lembaga itu, karena JFK memutuskan merombak dinas rahasia ini, pasca-Insiden Teluk Babi, 17 April 1961.
Insiden Teluk Babi adalah invasi yang dilakukan Brigade 2506, paramiliter buatan CIA, untuk menggulingkan pemerintahan komunis Fidel Castro.
Pakar sejarah forensik, Patrick Nolan, dalam bukunya "CIA Rogues and the Killing of the Kennedys" memaparkan, ada empat agen super CIA di Dallas.
Tiga di antaranya melepaskan empat tembakan.
Mafia
Keterlibatan organisasi kriminal Italia itu disebabkan ketidaksukaan mereka terhadap adik JFK, Robert Kennedy, yang menjadi Jaksa Agung sewaktu JKF menjabat.
Saat itu, Robert Kennedy tengah getol-getolnya memerangi kriminalitas, di mana mafia dianggap sebagai otak utama kejahatan.
Uni Soviet
Meski di era JFK, AS berusaha menjalin hubungan dengan Uni Soviet, ada suatu masa di mana negara sosialis-komunis itu tidak menyukai JFK.
Yakni, ketika terjadi insiden Krisis Misil Kuba, pada Oktober 1962.
Saat itu, AS menempatkan stasiun peluncuran rudal balistiknya di Italia dan Turki. Sedangkan Soviet berusaha membalas dengan mengirim rudal ke Kuba.

Penempatan rudal balistik yang dekat dengan jantung utama negara sempat menimbulkan kepanikan global bahwa Perang Dingin antara AS-Soviet bakal bereskalasi menjadi perang nuklir.
Teori ini ada setelah muncul dugaan Lee Harvey Oswald, mantan Marinir yang mencoba menyeberang ke Soviet akhir 1950-an, menjadi kolaborator KGB (dinas rahasia Soviet).
Lyndon Johnson
Johnson adalah wakil JFK. Penulis Craig Zirbel mengemukakan jika ada sosok yang ingin melihat JFK meninggal, Johnson-lah orangnya.
Alasannya? Jelas. Kematian JFK bakal membuat Johnson naik menjadi Presiden.
Apalagi, keduanya kerap berseberangan terkait isu-isu politik pada masa itu.
Dua penembak
Di kalangan intelektual, muncul sebuah teori, terdapat penembak kedua yang berada di tempat tersembunyi saat penembakan terjadi.
Teori itu mengatakan, si penembak kedua kemungkinan bersembunyi pada rerumputan dekat pagar sisi sebelah kanan JFK.
Jadi, ketika Oswald melancarkan tembakan pertama, penembak misterius itu juga menembak tepat di kepala JFK.
Pria misterius berpayung
Jurnalis Bill O'Reilly melaporkan untuk WFSB, ada seorang pria menembak menggunakan ujung payungnya, dan mengenai leher JKF. Namun, teori ini dianggap palsu pada 1970.
Rilis 3.000 Dokumen Rahasia
Kamis (26/10/2017)bisa jadi merupakan hari yang ditunggu-tunggu para penggemar teori konspirasi di seluruh dunia.
Sebab, pemerintah AS akan merilis lebih dari 3.000 dokumen rahasia terkait pembunuhan Presiden John F Kennedy.
Dokumen-dokumen yang dibuat terkenal dalam film JKK karya Oliver Stone pada 1991 itu dirilis setelah Presiden Donald Trump memutuskan tak akan menghalangi publikasinya.
Ribuan dokumen ini diharapkan terdiri atas kesaksian dan surat-surat dari pemimpin CIA dan FBI, kesaksian istri Kennedy, Jacky serta kuasa hukum seorang bos mafia yang menjadi pusat misteri.
Diharapkan ribuan dokumen ini akan mengakhiri penantian terkait pembunuhan yang terjadi pada 1963 itu. Adakah penembak kedua selain Lee Harvey Oswald? Ataukah Oswald merupakan bagian dari konspirasi yang jauh lebih luas?
Dokumen-dokumen ini juga diharapkan bisa memberi cahaya untuk salah satu sisi gelap sejarah Amerika.
Namun, bagi mereka yang berharap ribuan dokumen ini akan mengakhiri semua teori konspirasi di sekitar pembunuhan JFK, mungkin akan merasa kecewa.
"Teori konspirasi tak akan berhenti meski ada fakta-fakta baru," kata Gerald Posner, penulis buku Case Closed: Lee Harvey Oswald and the Assassination of JFK.
Dia mengatakan, publikasi dokumen ini kemungkinan besar tak akan mengungkap semua jawaban tetapi setidaknya akan memberi cahaya dan petunjuk untuk beberapa pertanyaan tak terjawab.
Salah satu pertanyaan itu adalah perjalanan Oswald ke Mexico City yang saat itu adalah salah satu pusat kegiatan komunis di benua Amerika.
Perjalanan Oswald ke Mexico City itu dilakukan hanya beberapa pekan sebelum pembunuhan JFK di Dallas, Texas.

Pertanyaan lain adalah mengapa tak ada investigasi mendalam terhadap Jack Ruby, pemilik kelab malam Texas yang menembak Oswald hanya dua hari setelah dia menembak JFK.
Tewasnya Oswald sekaligus mengakhiri peluang penegak hukum mengungkap motif pembunuhan sang presiden.
Pertanyaan selanjutnya adalah apakah Oswald, yang berkunjung ke Uni Soviet sebelum serangan itu, merencanakan pembunuhan JFK dengan jaringan kriminal asing?
"Pertanyaan paling berat adalah apakah Oswald membunuh JFK untuk dirinya sendiri atau dia melakukannya karena perintah orang lain," tambah Posner.
"Saya tidak menemukan adanya jejak konspirasi kepada Oswald. Jika bukti itu ada pada hari Kamis, maka saya akan mengubah pendapat saya," Posner menegaskan.
"Namun, jika bukti itu tidak ada maka saya harap para penggemar teori konspirasi bisa mempertimbangkan bahwa Oswald melakukannya sendiri," lanjut Posner.
[ARDI PRIYATNO UTOMO/ERVAN HARDOKO]