Dibalik Kejadian G30S, Terungkap Hal yang Sebenarnya, Ini Kesaksian Pasukan Elit Soekarno. . .

Jadi, saya mau mengawal Soekarno ke Pertemuan Nasional Teknik. Tapi di jalan, ‘Hei, siapa itu pengawalnya, komandannya? Ishak, ‘Ganti dengan Kahono. Ini ikut saya,” Ishak mengisahkan.

Malam di 1 Oktober 1965, Ishak berangkat bersama Untung ke Lubang Buaya. Begitu sampai, ia menunggu di lokasi parkir.

Menurut Ishak, suasana malam itu berubah suram kala tiga jenderal yang hendak dijemput menghadap Presiden Soekarno, sudah tak bernyawa.

Baca: Pemeriksaan Terbaru, Tiga dari 4 Video tak Senonoh Dibantah Oleh Dua Orang yang Diduga Pemeran

Baca: Ketahui Kepribadian Kamu dari Kopi Favorit, Kopi Hitam, Latte, Cappucino Mana yang Terbaik?

Baca: 5 Negara Ini Bubar dan Namanya Dihapus dari Peta, Nomor 3 Pernah Berdiri Megah Selama 600 Tahun!

Seketika, firasat Ishak menjadi tak enak.

Belum lagi, ia sempat mendengar rentetan tembakan dari dalam Lubang Buaya.

Para jenderal itu oleh Komandan Batalyon Cakrabirawa, Letnan Kolonel Untung dan Letnan Satu Dul Arif, disebut-sebut bakal menggulingkan Sukarno pada 5 Oktober 1965.

Dasar itulah yang kemudian membuat Untung, memutuskan menggagalkan rencana itu dan menyeret para Dewan Jenderal ke hadapan Presiden Soekarno.

Aksi ini pun turut didukung Panglima Kostrad, Soeharto.

Dini hari di 1 Oktober 1965, kurang dari 150 prajurit Cakrabirawa dibagi ke dalam beberapa kelompok. Mereka diperintah menjemput para jenderal dalam keadaan hidup atau mati.

Baca: Hak Informasi Publik Terhalang, Pemprov Didesak Tuntaskan Seleksi KI

Baca: Dibayangi Keunggulan Laga Bhayangkara FC, Ini 2 Calon Lawan Bali United untuk Pastikan Gelar Juara

Baca: Ada Tambahan Rute Subsidi Penerbangan Perbatasan, Ini Jalurnya