Ditinggal Pergi Ayah, Bayi di Balikpapan Butuh Pertolongan, Kondisinya Sungguh Memilukan!
ayahnya sudah lama pergi dan lepas tanggung jawab sejak bayi tersebut berusia tiga bulan di kandungan.
Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Syaiful Syafar
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Seorang bayi perempuan berusia tiga bulan kini sedang membutuhkan pertolongan dari para dermawan.
Bayi bernama Nur Zahra mengalami luka di bagian usus dan setiap buang air besar selalu mengeluarkan darah.
Dari kabar yang beredar, pemicunya dikarenakan alergi susu sapi.
Foto bayi malang tersebut beredar di media sosial.
Kondisinya terbaring lemah dengan selang infus yang terpasang di tangan.
Baca: UMP 2018, Ini Daftar 3 Daerah yang Tertinggi, Apakah Kalimantan Timur Termasuk?

Baca: Akhirnya Vanessa Angel Buka-bukaan Penyebab Dirinya Batal Nikah dengan Didi Mahardika
Adalah akun Instagram @lowonganbalikpapan yang mengunggahnya pada Rabu (1/11/2017).
Disebutkan bahwa bayi Nur Zahra saat ini tinggal di wilayah Kampung Baru Tengah, Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Ia sangat membutuhkan susu hypoallergenic.
Orangtuanya tak mampu membeli susu tersebut karena harganya sangat mahal.
Bayi Nur Zahra hanya tinggal bersama ibunya bernama Sinthia.
Sementara ayahnya sudah lama pergi dan lepas tanggung jawab sejak bayi tersebut berusia tiga bulan di kandungan.
Baca: Mirip Kisah Warung Rabiah, Wanita Ini Bayar Rp 319 Ribu Usai Makan 2 Piring Nasi Campur

Baca: Busyet, Ini Dia Adegan Erotis di Unggahan Denada yang Bikin Gagal Fokus
Ibu bayi tersebut kini tak bisa lagi menyusui karena produksi ASI-nya kosong.
Sejak diposting kemarin, banyak netizen yang peduli dan hendak membantu si bayi.
Pada kolom komentar, ibu si bayi sempat muncul dan memberikan nomor telepon untuk menjelaskan alamat rumahnya.
"Dimana alamatny di balikpapan min?" komentar @d.akibfanani.
"Cepat sembuh yah, dek," komentar @crisev4n.
"yallah kasiannya nak (emoji) semoga penyakitmu diangkat allah swt (emoji)" komentar @giriirn.
"Nomer telpon saya ibunda nur zahra 081250521506," jawab @za_za1102.
"All ne cp nya : (081250521506 - Kampung baru tengah )" jawab akun @lowonganbalikpapan yang memosting foto tersebut.
Baca: Gara-gara Perbuatan Ini, 4 Oknum Anggota TNI Dikepung Warga, 3 Lainnya Melarikan Diri
Sebelumnya, kabar soal bayi Nur Zahra juga diunggah oleh akun Instagram @respek_peduli pada 23 Oktober 2017.
Akun tersebut memperlihatkan screenshoot percakapan ibunda Nur Zahra di WhatsApp yang berniat meminjam uang.
Tampak pula foto dan video bayi Nur Zahra beserta hasil resume medis.
"RINGANKAN HATI UNTUK PEDULI
Bagi yang ingin membantu adik Zahra bisa datang langsung ke rumahnya
Alamat lengkap : jln.letjend suprapto rt 27 no4 , kelurahan baru tengah ,kecamatan balikpapan barat , #balikpapan , #kaltim .
Atau bisa hub Mimin @respek_peduli ya
Atau di WA 087771838123 .
Salam Peduli Kemanusiaan" demikian potongan status Instagram @respek_peduli.
Apa Itu Hypoallergenic?
Faktor biologis merupakan salah satu pemicu timbulnya risiko alergi pada si kecil. Tak jarang beberapa ibu mendapati anaknya didiagnosa akan memiliki alergi, khususnya alergi susu sapi.
Kondisi tersebut bisa menjadi peringatan bagi ibu, tentunya untuk melakukan berbagai antisipasi.
Ya, salah satunya ibu perlu menghindari berbagai asupan yang mengandung susu, dengan begitu alergi si kecil dapat diminimalisir.
Tak hanya itu, risiko alergi si kecil pun dapat dihindari dengan pemberian ASI eksklusif. Namun, apa yang harus dilakukan jika ibu tak bisa memenuhi ASI eksklusif si kecil?
Nah, pemberian susu formula khusus alergi tentu bisa dijadikan alternatif, dengan begitu gizi si kecil pun akan tetap terpenuhi. Salah satunya ibu bisa memilih susu formula yang mengandung komposisi hypoallergenic.
Baca: Pernah Dituduh Jual Diri di Alexis, Siapa Sangka Seleb Cantik Ini Malah Jadi Panutan Banyak Orang
Dilansir cekalergi.com, Hypo berati rendah, sedangkan allergenic berarti alergen/ pemicu alergi. Dengan begitu hypoallergenic ialah golongan kandungan yang memiliki zat alergen rendah.
Kandungan protein dalam susu dianggap sebagai pemicu alergi anak, karena itulah Hypoallergenic berperan untuk meminimalisir protein di dalamnnya.
Kandungan Hypoallergenic telah melalui proses peruraian zat protein, yang nantinya membuat rantai protein dalam susu semakin kecil.
Kondisi rantai protein yang semakin kecil tersebutlah, yang akhirnya bisa lebih mudah dicerna.
Tak hanya itu, adanya proses pemecahan protein nyatanya juga berdampak pada rasa susu, di mana semakin terurainya protein, akan membuat susu tidak terasa pahit.
Baca: Menggetarkan Hati, Pria Ini Wafat dengan Kondisi Tersenyum, Ternyata Begini Semasa Hidupnya
Setidaknya, susu hidrolisat ekstensif dan susu asam amino ialah dua susu yang masuk dalam kelompok susu berformula hypoallergenic.
Anak yang memiliki risiko alergi ringan pada umumnya akan dirujuk untuk mengonsumsi susu hidrolisat ekstensif.
Berbeda dengan si kecil yang memiliki risiko alergi berat, biasanya anak akan dirujuk untuk mengonsumsi susu asam amino sebagai terapinya.
Baca: Wow, Mahasiswa Asal Balikpapan Sulap Rumput Teki Jadi Bahan Bakar Alternatif, Dapat Medali Emas Lho
Beberapa dokter biasanya menganjurkan anak untuk mengonsumsi susu hypoallergenic selama enam bulan, untuk kemudian dilakukan tes lebih lanjut.
Hal tersebut dilakukan karena pada umumnya alergi susu hanya terjadi pada anak berusia 2-3 tahun.
Kecenderungan alergi susu yang berbeda-beda pada tiap anak membuat ibu harus tetap waspada.
Ya, meskipun beragam informasi mengenai alergi anak dapat dengan mudah diterima, ibu tetap memerlukan nasihat dari ahlinya. Pasalnya, salah langkah justru dapat berakibat buruk bagi si kecil. (*)