Arcandra Buka-bukaan Mengenai Sikap Pemerintah Menjawab Desakan DPR untuk Bangun PLTN

Bahasan dalam diskusi tadi tidak lagi membicarakan tentang peraturan dan regulasi, karena sudah terlalu sering dibahas, tapi seputar...

Dua menara pendingin di pembangkit listrik tenaga nuklir Civaux, terlihat di belakang lapangan colza, Perancis, 25 April 2016. Reaktor nuklir Civaux dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Perancis, memiliki daya 1.450 megawatt.(AFP / GUILLAUME SOUVANT) 

Namun demikian, kata dia, jika hanya mengandalkan pembangkit listrik tenaga air, angin ataupun surya, maka pasokan tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan yang semakin bertambah.

"Untuk memenuhi kebutuhan, harus ada tambahan, ya dengan PLTN," kata dia.

Menurutnya, jika ingin membuka lapangan pekerjaan, salah satunya dengan memenuhi kebutuhan listrik.

Dengan demikian, para investor berani berinvestasi di Indonesia, sehingga mampu menyerap tenaga kerja.

"Kasihan anak-anak kita harus bekerja di luar negeri karena tidak ada yang mau berinvestasi di Indonesia. Listrik kurang, lapangan kerja tidak tercipta," kata dia.

Ia mencontohkan wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan daerah penghasil Jagung.

Hanya di sana tidak terdapat pabrik untuk mengolah hasil jagung karena pasokan listrik minim. Tidak adanya pabrik membuat serapan tenaga kerja akhirnya kurang maksimal.

"Semua butuh listrik , kalau model pelistrikan seperti sekarang kita akan jauh tertinggal. Malaysia sudah maju, Vietnam, bahkan Bangladesh sudah memulai PLTN," ucapnya.

Untuk itu, pemerintah harus segera membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) untuk memenuhi listrik Nasional.

"Semoga menteri ESDM yang baru nanti memahami betul pentingnya nuklir. Bila perlu setelah dilantik nanti langsung bilang, kita bangun PLTN paling lambat 2019," pungkasnya. 

[ANDRI DONNAL PUTERA, WIJAYA KUSUMA]

Berita ini dipublikasikan di Kompas.com dengan judu: "Arcandra Tahar Buka-bukaan soal Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved