Begini Klarifikasi Sandi soal Pejalan Kaki Tanah Abang yang Sebabkan Kemacetan

Salah satu data yang dikumpulkan adalah penyebab kemacetan dan kesemrawutan di sana.

Kompas.com/Sherly Puspita
Pedagang kaki lima (PKL) mengokupasi jalur pedestrian di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (30/10/2017). 

Koalisi Pejalan Kaki mengkritik pernyataan Sandi soal penyebab kemacetan di Tanah Abang.

Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus sepakat dengan pernyataan Sandi.

Namun, ia mempertanyakan fungsi trotoar di Tanah Abang seharusnya untuk apa dan siapa.

"Kalau disebutkan seperti itu (pejalan kaki bikin macet), anak TK sekalipun kalau diajak datang dan ditanya yang bikin macet siapa sudah bisa menilai karena pejalan kaki. Namun, masalah mengapa pejalan kaki sampai turun ke jalan, kan, mereka tidak tahu karena trotoar dipakai dagang," ucap Alfred, Selasa.

Baca: Tanah Abang Semrawut Lulung Anggap Hoax, Begini Pembuktiannya Lewat Twitter, Ternyata. . .

Alfred mengatakan, tidak perlu bantuan drone untuk melihat kemacetan di Tanah Abang.

Seseorang dapat datang langsung ke Tanah Abang untuk melihat kemacetan di sana.

Alfred meminta Anies-Sandi tidak menyimpulkan sesuatu hanya dari laporan foto.

Penjelasan Sandi

Kemarin, Sandi kembali menjelaskan maksud pernyataannya soal pejalan kaki menjadi salah satu biang kemacetan di Tanah Abang.

Ia mengatakan, penyebab utama kemacetan di Tanah Abang adalah pembangunan.

"Kedua adalah angkot ngetem. Ketiga adalah penataan 300.000 pejalan kaki yang tumpah dari Stasiun Tanah Abang," kata Sandi.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (6/11/2017).
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (6/11/2017).(KOMPAS.com/NURSITA SARI)

Sandi mengaku tidak menuding pejalan kaki sebagai penyebab kemacetan.

Pejalan kaki justru harus dimuliakan dengan memberi mereka ruang khusus.

Baca: Beginilah Kondisi Pasar Tanah Abang Sekarang. . .

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved