Ternyata, Kebiasaan Sehari-hari ini jadi Penyebab Umum Munculnya Penyakit Katarak

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bulungan kembali menggelar operasi katarak gratis bagi ratusan warga.

Penulis: Doan E Pardede |
TRIBUN KALTIM/DOAN PARDEDE
Warga bersiap-siapa menjalani operasi katarak gratis di Puskesmas Tanjung Selor, Jalan Mangga III, Kamis (9/11//2017). 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Doan Pardede

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bulungan kembali menggelar operasi katarak gratis bagi ratusan warga.

Kegiatan yang dipusatkan Puskesmas Tanjung Selor, Jalan Mangga III ini dibuka secara resmi oleh Sekda Kabupaten Bulungan, Drs Syafril, Kamis (9/11/2017).

Sedikitnya 150 warga dari berbagai penjuru Kabupaten Bulungan sudah mendaftar untuk mengikuti operasi, yang juga digelar dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-53 tahun 2017 tersebut. 

Kepala Bidang Pengelolaan Masalah Kesehatan (PMK) Dinkes Kabupaten Bulungan, drg Imam Sujono mengatakan, tidak semua warga yang sudah mendaftar otomatis akan dioperasi. 

Baca: Perdami Bakti Sosial Operasi Katarak, Ratusan Pasien Sukses Diobati

Yang bisa dioperasi hanyalah katarak yang sudah masuk pada stadium matur, atau seluruh lensa mata sudah keruh dan mulai membengkak.

Selain itu, warga yang kataraknya sudah stadium matur tapi masih memiliki penyakit penyerta seperti gula darah tinggi, hipertensi, sedang batuk, operasinya juga harus ditunda.

"Ada lagi Pterygium. Daging yang muncul, seperti ulat, itu juga akan menghalangi," jelasnya.

Selama ini, terang Imam, adanya penyakit penyerta ini menjadi penyebab terbanyak warga Kabupaten Bulungan yang menderita penyakit katarak belum bisa dioperasi.

Sebenarnya, kata Imam, penjaringan warga yang akan menjalani operasi sudah dilakukan sejak beberapa belakangan.

Warga yang disinyalir menderita katarak, sudah diminta untuk menjaga kondisi tubuh, agar dinyatakan layak untuk menjalani operasi.

Namun kendatipun demikian, masih ada saja yang tidak taat dan penyakit penyerta kembali kambuh.

Baca: Kulon Progo Memang Indah, Kunjungi 5 Tempat Ini yang Instagramable Banget!

"Rata-rata itu, nggak bisa dioperasi karena ada penyakit penyerta. Kalau gulanya tinggi terus itu memang nggak bisa dioperasi, bisa berbahaya," jelasnya lagi.

Kendala-kendala seperti inilah yang menurutnya menjadi penyebab penyakit katarak seakan tak pernah habis di Kabupaten Bulungan

Penyakit ini, jelas Imam, bisa disebabkan banyak hal.

Tapi biasanya, penyakit ini muncul akibat terlalu sering terpapar sinar matahari atau sinar ultraviolet (UV) dalam waktu yang cukup lama, tanpa adanya pelindung.

Hal ini sebenarnya masih bisa dicegah dengan menggunakan pelindung mata ketika bepergian, khususnya ketika menggunakan sepeda motor.

Selain itu, terlalu lama berhadapan dengan layar monitor komputer, juga menurutnya bisa menjadi pemicu munculnya penyakit katarak.

Baca: Ternyata Begini Perasaan Kahiyang Ayu Bersalaman dengan Ribuan Orang di Pernikahannya

"Bagusnya itu, kalau ke mana-mana menggunakan pelindung mata yang gelap. Apalagi pakai sepeda motor. Untuk menghindari pantulan ultraviolet," jelasnya.

Imam menuturkan, penyakit katarak ini tak bisa dipandang sebelah mata. 

Saat ini, penyakit katarak menjadi penyumbang utama penyebab kebutaan.

Biaya operasi katarak ini memang masih cukup mahal, yakni di kisaran Rp 3 juta, Rp 5 juta hingga Rp 15 juta untuk satu mata.

Harga ini tergantung dari bahan-bahan yang digunakan selama operasi.

Dan untuk operasi katarak gratis ini, warga menurutnya tergolong beruntung.

Pasalnya, seluruh bahan yang digunakan sudah masuk kategori yang cukup baik.

"Masyarakat diuntungkan. Gratis dan dengan bahan yang bagus," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved