2 Kisah Main Hakim Sendiri di Indonesia yang Berakhir Tragis

ini merupakan dua cerita tentang kelakuan orang Indonesia yang main hakim sendiri hingga berakibat fatal dan mengerikan untuk korban.

youtube
Pelaku pengeroyokan pasangan diduga mesum di Tangerang. Jajaran Polresta Tangerang sudah mengamankannya. 

TRIBUNKALTIM.CO - Main hakim sendiri, tentu perbuatan yang tak bisa dibenarkan. 

Berikut ini merupakan dua cerita tentang kelakuan orang Indonesia yang main hakim sendiri hingga berakibat fatal dan mengerikan untuk korban.

1. Dibakar karena dituduh mencuri, padahal tidak

Bulan Agustus lalu, Indonesia dihebohkan dengan kasus seorang pria yang harus menemui ajal karena dibakar hidup-hidup oleh massa.

Baca: Rafathar Lakukan Hal Tak Terduga Saat Nagita Disakiti Raffi Ahmad

Kamis (3/8/2017), seorang pria dibakar hidup-hidup lantaran dituding mencuri amplifier masjid.

Seorang pria seperti dalam postingan akun Facebook Yuni Rusmini mampir di masjid di Kampung Sukatenang untuk salat.

Ia kemudian dituding mencuri dan melarikan diri untuk hindari amuk massa.

Akhirnya ia dibakar hidup-hidup hingga tewas, lokasinya di Kampung Muara, Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.

Baca: Terus Menerus Kentut, Tersangka Ini Bikin Polisi Akhiri Proses Interogasi

Setelah diselidiki, ternyata pria itu tidaklah mencuri seperti yang dituduhkan.

Nasi sudah menjadi bubur, main hakim sendiri terlanjur terjadi, orang meninggal pun tak bisa dibangkitkan lagi.

Yang membuat miris adalah kenyataan bahwa pria tersebut ternyata berasal dari keluarga yang baik-baik.

Ia dikenal sebagai sosok pria yang rajin beribadah dan bertanggungjawab pada keluarga.

Baca: Hati-hati, Terlalu Lama Menjomblo Bisa Bikin Tak Berumur Panjang

Bahkan ia meninggalkan seorang istri yang tengah hamil 7 bulan.

Meski sakit hati karena anggota keluarganya menjadi korban tak bersalah, namun keluarga mengaku pasrah.

Mereka lebih memilih memaafkan massa yang brutal membakar hidup-hidup keluarganya.

Meski demikian, kemarahan justru datang dari netizen.

Desakan warganet sangat besar dan meminta keluarga untuk lapor ke polisi.

2. Terlanjur diarak dan ditelanjani padahal tidak mesum

Peristiwa serupa kembali terjadi belakangan ini.

Meski tak sampai menghilangkan nyawa, namun akibat psikis yang dialami korban karena kelakuan main hakim sendiri itu tak main-main.

Baca: Belum Sebulan Dilantik, Anies-Sandi Akan Ganti 5 Kebijakan Ahok Ini

Kejadian ini menjadi viral berawal dari postingan Facebook pada 12 November 2017 pukul 09.23 WIB.

Video itu diposting sejumlah akun. Di antaranya akun berinisial AP.

Dalam keterangan di postingan itu, dia menuliskan:

“Viral. Apapun ceritanya... Kesalahannya.

Tapi apakah pantes di perlakukan seperti ini?”

Sampai Senin (13/11/2017) pukul 13.45 WIB, video itu telah diputar 1,3 juta.

Selain itu, postingan itu telah dibagikan 1,3 ribu kali.

Dalam video terdengar suara warga yang mengelilingi pasangan yang diduga melakukan mesum.

Tanpa diselidiki lebih lanjut dahulu, pasangan tersebut malah ditelanjangi dan diarak.

Belakangan diketahui jika mereka sebenarnya tak berbuat mesum seperti yang dituduhkan.

Kasus itu ternata terjadi di Kampung Kadu RT 07 / RW 03 Sukamulya, Cikupa, Tangerang, Sabtu (11/11/2017) malam.

Baca: Akibat Stres Kebanyakan Belajar untuk Syarat Masuk TK Favorit, Bocah Cilik Ini Alami Kebotakan!

Melansir dari Tribunnews.com, Kapolresta Tangerang AKBP Sabilul Alif mengatakan, pengusutan kasus bukan terhadap sepasang sejoli yang diduga berbuat mesum.

Sebab setelah diseliki penyidik, ternyata sepasang kekasih itu yakni RN (28) dan MA (20) tidak berbuat mesum.

"Karena bukan mesum yah. Kronologinya jam 10 pacarnya telepon minta dibelikan makanan setelah itu datang nasi bungkus pada saat pacaran ya.

Yang perempuan dikontrakan makan, pacarnya di kamar mandi," ujar Sabilul saat dikonfirmasi wartawan, Senin (13/11/2017).

Saat itu, juga sekumpulan massa melakukan penggerebekan.

Dalam posisi pintu kontrakan tidak tertutup.

Menurutnya, sepasang kekasih itu dipaksa untuk ngaku berbuat mesum.

"Dan dalam kondisi pakai baju dan setelah itu digerebek dipaksa ngaku, 'kamu ngapain? kamu berbuat zinah'," ujar Sabilul.

Pengeroyokan berlanjut. RN, pasangan pria, dicekik lehernya.

Sedangkan, MA dibuka bajunya dan dipaksa ditelanjangi.

Karena itu, polisi mengamankan empat orang yang diduga melakukan pengeroyokan dan pelecehan seksual terhadap RN dan MA.

"Kemudian kita amankah tiga dan satu lagi jadi empat orang inisial G, T, dan A," ujar Sabilul.

Walau pelaku sudah ditangkap, namun bisa dibayangkan kan bagaimana trauma psikis yang dialami oleh korban? (*)

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved