Dituding Jual Bakso Tikus, Begini Reaksi Sang Pemilik Rumah Makan

Dia sempat memprotes kedatangan puluhan petugas ke rumah makan miliknya, Rabu (15/11/2017) siang.

TRIBUN KALTIM / NIKO RURU
Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, Rabu (15/11/2017) siang mengambil ulang sampel daging untuk pembuatan bakso di Rumah Makan Arema, Kecamatan Nunukan. 

Laporan Wartawan Tribun Katim, Niko Ruru

TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Irawan, pemilik Rumah Makan Arema, Jalan TVRI, Kecamatan Nunukan, meragukan hasil laboratorium yang menuding bakso dagangannya positif mengandung daging tikus.

“Itu salah kaprah,” ujarnya, Rabu (15/11/2017).

Dia menjelaskan, selain memiliki peternakan sapi, dia pun mendatangkan sapi dari Sulawesi Selatan untuk memenuhi kebutuhan daging sapi di Pulau Nunukan.

"Sehari kami giling daging sapi sampai 80 kilogram. Kalau tikus, berapa sih harganya?” ujarnya.

Dia malah berpendapat, dengan usahanya yang sebesar ini justru akan mematikan mata pencahariannya jika menggunakan tikus untuk membuat bakso.

Baca juga:

China Dianggap Ancaman Terbesar Indonesia, Begini Alasannya Menurut Survei Median

Kenapa Sebelum Hujan Turun Rasanya Gerah Banget? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Pilih Hadir di Paripurna Ketimbang Panggilan KPK, Setya Novanto Dikejar Wartawan

Guru Honorer Bakal Diangkat jadi CPNS, DPR RI Sudah Beri Isyarat

Begini Respon Jokowi tentang Alasan Setya Novanto Tolak Diperiksa KPK

Wow, Pernikahan Sesama Jenis di Australia Dilegalkan, Masyarakat Semarak Turun ke Jalan

“Namanya bunuh diri kita kalau memang pakai tikus," katanya.

Kalaupun memang ditemukan daging tikus sebagai bahan adonan bakso, dia memastikan bakso tersebut berasal dari salah satu pemakai jasa penggilingan miliknya.

“Bukan dari daging yang kami giling,” katanya.

Dia sempat memprotes kedatangan puluhan petugas ke rumah makan miliknya, Rabu (15/11/2017) siang.

Irawan mempertanyakan dasar inspeksi mendadak yang berujung pada pengambilan ulang sampel daging yang akan diolah menjadi bakso, dari tempat penggilingan daging miliknya.

Sebab dasar operasi yang mengacu pada surat Kepala Balai Veteriner Banjarbaru Nomor 29005/PK.310/F.5.E/09/2017 tertanggal 29 September 2017, jelas-jelas bukan menyebutkan tempat usahanya Rumah Makan Arema. Pada tujuan surat justru tertulis Rumah Makan Bakso Malang.

"Coba lihat alamat tujuan surat itu. Itu bukan tempat kami," ujarnya.

Dia menantang petugas gabungan yang melakukan pengambilan ulang sampel  untuk membuktikan tudingan bakso tikus dimaksud.

Baca juga:

Menit Bermain Menurun, Gelandang Madrid Langsung Diincar Klub Besar dari Tiga Liga Berbeda

Putu Gede Layangkan Sindiran Pedas di Instagram, untuk Siapa?

Bakal Ada Piala Dunia Tandingan, Italia dan Belanda Diundang jadi Peserta

Ronaldo Putuskan Tak Perpanjang Kontrak dengan Real Madrid, Ini Alasannya

6 Kandidat Kuat Pengganti Gianluigi Buffon di Timnas Italia, Salah Satunya Keturunan Indonesia

Argentina Vs Nigeria, Sergio Aguero Dilarikan ke Rumah Sakit

Sebab, tuduhan membuat bakso dari daging tikus tentu akan berdampak pada penurunan omset.

“Ini sangat merugikan kelangsungan usaha saya,” ujarnya yang pasrah jika konsumen tidak lagi mau membeli atau memakai jasanya.

"Silahkan ambil ulang sampelnya. Kirim kembali ke laboratorium. Saya beragama, buat apa melakukan begitu?” ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved