Bisa Bikin Nelayan Kaya Mendadak, Inilah Keistimewaan Muntah Paus yang Mencapai Miliaran Rupiah!
Baru-baru ini, seorang nelayan di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, menemukan 200 kilogram benda mengapung
TRIBUNKALTIM.CO - Baru-baru ini, seorang nelayan di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, menemukan 200 kilogram benda mengapung yang diduga muntahan paus atau disebut juga ambergris.
Jika dijual, harga muntahan paus itu bisa mencapai ratusan juta per kilogramnya!
Lantas, apa yang menjadikan muntahan paus ini mahal?
Baca: VIDEO - 10 Paus Terdampar Pantai Ujong Kareung Aceh Dua Terluka

Baca: Hiu Paus, Ikan Terbesar di Dunia Ini Ternyata Ada di Perairan Talisayan Berau
Tidak Keluar dari Mulut Paus
Muntahan ini berasal dari paus kepala kotak (Physeter macrocephalus).

Baca: Lihatlah Paus Plastik Ini, Mengingatkan Kita Betapa Kian Parahnya Pencemaran Laut!
Bentuk dan teksturnya seperti bongkahan lilin.
Meski namanya muntahan, zat ini sebenarnya tidak keluar dari mulut paus.
Zat yang mulanya menumpuk di dalam usus paus ini dikeluarkan dari saluran pembuangan kotorannya.
Baca: Hewan yang Terdampar di Seram Itu Paus, Bukan Cumi-cumi Raksasa, Ini Penjelasannya. . .
Nah, walaupun keluar dari saluran pembuangan, muntahan ini berbeda dari feses atau kotorannya.
Selain itu, paus kepala kotak sangat jarang mengeluarkan muntahan atau ambergris ini.
Dari jumlah paus kepala kotak yang ada, hanya 1 persen paus yang mengeluarkannya.
Uniknya, saat baru dikeluarkan, muntahan paus berbau busuk dan berwarna kehitaman.
Baca: Temuan Bangkai di Seram, Ahli Ekologi: Postur Mirip Paus, Beberapa Organ Mirip Cumi-cumi

Baca: Nikah di Akuarium, Kehadiran Paus Beluga Ini Malah Jadi Sasaran Empuk Photoshop Lihat Editannya
Namun, lama-lama bau busuk itu hilang dan berubah menjadi harum.
Muntahan paus jarang ditemukan.
Biasanya, muntahan paus akan tenggelam di laut.
Namun, ada sebagian yang mengapung dan terdampar di tepi pantai.
Baca: Astaga! Paus Dilindungi Seberat 8 Ton jadi Kado untuk Direktur Perusahaan
Dibuat Jadi Parfum
Lalu, kenapa muntahan paus harganya mahal?
Ternyata, muntahan paus dapat dijadikan sebagai bahan pembuat parfum.
Parfum yang dibuat dari muntahan paus bukan parfum biasa.
Muntahan paus dapat menghasilkan wangi khas yang menyenangkan untuk manusia.
Baca: VIDEO - Lucunya Aksi Ikan Paus Minta Tolong kepada Nelayan
Wangi ini tidak bisa dihasilkan oleh zat lain, selain muntahan paus.
Meski banyak peminatnya, beberapa negara mulai melarang penggunaan muntahan paus untuk bahan baku industri, seperti parfum.
Itu karena jumlah paus kepala kotak yang makin sedikit.
Berita ini sudah dimuat di Bobo.grid.id dengan judul Kenapa Muntahan Paus Harganya Mahal?
Hal yang Dikhawatirkan Soal Kasus Muntahan Paus
Pakar mamalia laut LIPI, Sekar Mira, menyampaikan keprihatinannya.
Menurut dia, hal ini cukup mengkhawatirkan karena jika ambergis yang berharga mahal dimassalkan, ditakutkan nantinya akan membahayakan populasi paus.
"Rasanya (ambergris) ini bukan peluang usaha yang efisien, kemudian juga tidak lestari," kata Sekar dilansir Kompas.com yang menghubungi melalui sambungan telepon, Rabu (15/11/2017).
Ambergris memang tidak membahayakan bagi paus, tetapi perdagangannya telah dilarang di beberapa negara, seperti Amerika Serikat.
Baca: Misteri Muntahan Paus Senilai Rp33,7 Miliar
Hal ini karena ketakutan akan adanya eksploitasi paus besar-besaran.
Sekar juga menambahkan bahwa sebenarnya, paus dan mamalia laut lainnya merupakan hewan yang dilindungi dan terancam punah.
"Bahkan di International Union for Conservation of Nature (IUCN) sendiri, (paus) sudah termasuk dalam golongan vulnerable (rentan kepunahaan)," kata Sekar.
Peneliti LIPI ini juga mengingatkan sebenarnya, sudah banyak senyawa sintetis yang mirip dengan ambergris sehingga penjualan ambergris saat ini mungkin hanya pada kolektor saja.
Hubungan temuan ambergris dan paus sperma di Aceh
Meski disebut dengan muntahan paus, ambergris tidak dikeluarkan melalui mulut, melainkan dari anus paus.
Dengan kata lain, ambergris sendiri adalah hasil sekresi dari saluran pencernaan dari paus.
Sekar juga menjelaskan bahwa yang terkenal menghasilkan ambergris adalah paus sperma.
Untuk dugaan apakah ambergris yang ditemukan di Bengkulu terkait dengan terdamparnya paus sperma di Aceh, Sekar tidak bisa memastikannya.
"Ambergris kan kayak byproduct di pencernaan, jadi sewaktu-waktu akan dikeluarkan. Untuk durasi atau rentang waktu paus sperma mengeluarkan ambergris ini belum ada catatannya hingga saat ini," kata Sekar.
Pada awalnya, ambergris akan mengeluarkan bau busuk. Namun, setelah beberapa waktu, benda ini akan berubah menjadi wangi.
Perubahan bau tersebut dikarenakan (senyawa) nutrisi yang tersimpan dalam muntahan paus itu.
Untuk berubah menjadi wangi, biasanya dibutuhkan waktu bertahun-tahun hingga ambergris mengapung di laut. (Resa Eka Ayu Sartika/Kompas.com)
Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul “Kasus Muntahan Paus di Bengkulu, Apa dan Mengapa Perlu Dikhawatirkan?”.