Korupsi KTP Elektronik

Abraham Samad Akui Koruptor Punya Kecerdasan di Atas Rata-rata: Idenya Gila!

Menurutnya, kecerdasan di atas rata-rata itulah yang digunakan para koruptor untuk menghindari jeratan hukum.

TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Abraham Samad 

TRIBUNKALTIM.CO, MAKASSAR - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad, menyebut para koruptor sebagai pelaku tindak kejahatan luar biasa yang kecerdasannya di atas rata-rata.

Hal tersebut disampaikan Abraham Samad saat menghadiri acara Tribun Nongki, di Kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih No 430 Makassar, Rabu (22/11/2017).

Menurutnya, kecerdasan di atas rata-rata itulah yang digunakan para koruptor untuk menghindari jeratan hukum.

Baca: Setya Novanto Curhat ke Fahri Hamzah, Katanya Ia Pernah Bertemu Presiden Bahas Kasus E-KTP

"Korupsi dilakukan oleh orang-orang yang kecerdasannya di atas rata-rata. Makanya jangan heran kalau pelakunya bisa manipulasi dan mengelabui aparat penegak hukum, bisa menabrak tiang listrik, atau sakit tiba-tiba. Itu adalah cara-cara yang dilakukan oleh orang yang kecerdasannya di atas rata-rata. kalau di bawah rata-rata dia tak akan mungkin punya ide segila itu," kata Abraham.

Menurut Abraham, dalam teori korupsi orang Amerika, tindakan korupsi disebut kejahatan kerah putih.

Baca: Wow, Setya Novanto Punya 16 Rumah dan Tanah! Satu Huniannya Ada yang Ditaksir Rp 178 Miliar!

"Saking pintarnya dia bisa mengelabui aparat hukum, makanya disebut kerah putih. Aparat juga harus cerdas dalam menghadapi kejahatan luar biasa ini," imbuhnya.

Abraham melanjutkan, saat ini korupsi juga mengalami metamorfosis sehingga pelakunya sulit dideteksi, termasuk ke mana aliran dana yang dikorupsi.

Baca: Jangan Sembarangan Memuji Anak dengan Kata Cantik dan Pintar, Ini yang Seharusnya Diketahui Ortu!

Baca: Nyaman Banget deh! Kamar Mungil Ini Bikin Kamu Betah, Begini Cara Menatanya

Baca: 9 Anak Jadi Korban Pelecehan Seksual, Pengacara Sebut Ada Upaya Jatuhkan Nama Baik Kliennya

"Dulu orang korupsi sederhana saja, suap menyuap, tapi sekarang dalam perkembangan mengalami metamorfosa. Korupsi sekarang agak canggih, secara kasat mata kita tak akan bisa melihat ke mana aliran dananya, dan juga siapa-siapa yang menyimpan dana itu,' pungkas Abraham. (Tribun Timur/Fahrizal Syam)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved