Suami Arumi Bachsin Berkhianat, PDI-P Ikhlaskan Pilih Jalan Sendiri

Selain itu partai bergambar kepala banteng ini tidak bisa mencegah, dan mengikhlaskan Bupati Trenggalek Emil Dardak memilih jalannya sendiri.

Editor: Syaiful Syafar
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Arumi Bachsin bersama suaminya, Emil Elestianto Dardak 

TRIBUNKALTIM.CO - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan mengomentari ramainya pemberitaan Bupati Trenggalek Emil Dardak di Pilkada Jawa Timur. 

Berita teranyar, Emil dikabarkan telah resmi ditetapkan sebagai calon wakil gubernur Jawa Timur oleh pimpinan Partai Demokrat di Puri Cikeas.

Suami Arumi Bachsin itu akan mendampingi Khofifah Indar Parawansa. 

“Terkait perkembangan isu tersebut dan atas arahan Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, DPC PDI Perjuangan (PDI-P) Kabupaten Trenggalek menyatakan beberapa pendapat,” ujar Ketua DPC PDI Perjuangan Trenggalek Doding Rahmadi, Rabu (22/11/2017).

Baca: Setelah Lepas Jilbab Kedok Rina Nose Dibongkar Youtuber, Singgung Soal Pencitraan

Baca: Kerap Pegang Kepala, Ternyata Bayi Ini Berusaha Sampaikan Pesan Mengejutkan ke Orangtuanya

Sebagai salah satu parpol pengusung dalam Pilkada Trenggalek 2015, pihaknya telah berupaya maksimal untuk menjaga keutuhan pasangan Bupati Emil Dardak-Wakil Bupati Mochamad Nur Arifin selama ini.

“Sejauh ini hubungan PDI-P dengan Bupati Emil Dardak juga masih berlangsung baik. Emil Dardak juga tercatat memegang Kartu Tanda Anggota (KTA) partai kami (PDI-P),” tutur Doding.

Mengenai majunya Emil Dardak di Pilkada Jatim, Doding mengaku belum pernah diajak bicara.

Baca: Soal Gaji Tim Gubernur, Anies Beri Sindiran, Tim Ahok Langsung Angkat Bicara!

Selain itu partai bergambar kepala banteng ini tidak bisa mencegah, dan mengikhlaskan Bupati Trenggalek Emil Dardak memilih jalannya sendiri.

“PDI-P juga tidak bisa mencegah. Kami pada sikap, mengikhlaskan Emil Dardak yang memilih jalannya sendiri,” ungkap Doding.

Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum DPP Golkar Idrus Marham (tengah) diapit oleh bakal calon pasangan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa (kanan) dan Emil Dardak (kiri) ketika di kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu (22/11/2017).
Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum DPP Golkar Idrus Marham (tengah) diapit oleh bakal calon pasangan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa (kanan) dan Emil Dardak (kiri) ketika di kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu (22/11/2017). (KOMPAS.com/ MOH NADLIR )

Baca: Bikin Bengong, Ternyata Segini Harta Kekayaan Setya Novanto

Doding pun mengkritik Emil Dardak yang sudah mendapat rekomendasi dari sejumlah partai untuk Pilkada Jatim 2018.

Ia mengatakan, masyarakat Trenggalek masih membutuhkan segala kebijakan Emil untuk membenahi pemerintahan.  

“Hal ini belum termasuk pembenahan infrastruktur, perbaikan ekonomi, pendidikan dan kesehatan, yang menantang kerja keras bagi dua pemimpin muda ini,” ucapnya.

“Trenggalek juga menantang ketekunan dan kesabaran dari kedua pemimpinnya untuk menyelesaikan mandat jabatan, mewujudkan janji-janji kampanye, sekaligus mengubah keadaan menjadi lebih baik,” tambahnya.

Baca: Salut, Provost Polda Ini Rela Kerja Keras Nyambi Jadi Satpam untuk Hidupi Ratusan Anak Yatim

Ia lalu membandingkan kepemimpinan Emil Dardak dengan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

Meski banyak prestasi yang diberikan Risma terhadap pembangunan Kota Surabaya, Risma memilih meneruskan dan menyelesaikan visi misi.

“Seperti Kota Surabaya, betapa warganya sungguh beruntung karena mendapatkan pemimpin yang berhati baja. Wali Kota Tri Rismaharini dengan tegas menolak dicalonkan dalam Pilkada DKI maupun Pilkada Jawa Timur," katanya. 

"Bu Risma memilih tetap setia bersama rakyat Kota Surabaya yang memberikan mandat, sekalipun beliau telah banyak melakukan perubahan dan meraih prestasi pemerintahan,” pungkasnya.

Baca: 'Senang Kali Aku, Bangga Marga Siregar Saudara dengan Presiden'

Sebelumnya, DPP PDI-P bereaksi keras atas keputusan Bupati Trenggalek Emil Dardak maju dalam Pilgub Jawa Timur 2018.

Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan DPP PDI-P Eva Kusuma Sundari mengatakan, seharusnya Emil segera mengajukan surat pengunduran diri sebagai kader PDI-P.

Sebab, Emil maju Pilgub Jatim mendampingi Khofifah Indar Parawansa yang diusung oleh Partai Demokrat.

"Bagusnya sih mengundurkan diri sajalah. Biar nyaman, wong enggak setuju kebijakan partai (PDI-P)," ujar Eva kepada Kompas.com, Selasa (21/11/2017).

Baca: Jangan Lewatkan LIVE STREAMING Basel Vs MU Dini Hari Nanti Pukul 02.45 WIB, Tonton di Sini!

Eva menilai, Emil tidak patuh pada kebijakan PDI-P yang sudah memutuskan untuk mengusung Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas maju dalam Pilgub Jatim 2018.

Bahkan, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri telah mengimbau kepada kader untuk  berpikir ulang maju Pilkada melalui partai politik lain.

"Tentu ada konsekuensi terhadap Emil, karena enggak mungkin PDI-P main di banyak kaki. Rekomendasi resmi sudah diberikan ke kader Anas sebagai Wagub. Jadi biasanya kader akan mundur atau dipecat karena indisipliner," kata Eva. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved