Warna LPJU yang Dioperasikan Biru-Kuning, Ini Alasannya Versi Syaharie Jaang

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Doan Pardede

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Seputaran jalan layang (flyover) Air Hitam di Jalan Juanda-Jalan AW Syahranie, Samarinda Ulu, yang dulunya tampak suram dan mencekam di malam hari karena minim penerangan, kini tampak terang benderang.

Pantauan Tribunkaltim.co, Minggu (26/11/2017), badan flyover sepanjang sekitar 600 meter ini, kini sudah dipasang 22 buah Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU).

Yang dipasang di LPJU ini juga bukan lampu biasa. LPJU ini dilengkapi 'lampu pintar' berjenis Light Emitted Diode (LED) yang sangat hemat listrik, dan pengoperasiannya bisa dipantau lewat aplikasi di telepon genggam.

Sekadar mengingatkan, masalah minimnya penerangan di seputaran flyover ini memang kerap menjadi sorotan.

Sorotan ini juga semakin tajam setelah terjadi kejadian memilukan yang sampai menelan korban jiwa akibat ulah begal, September 2016 lalu.

Baca: Dulu Cuma Dibawa ke Toilet Kini Jadi Tren Baru Para Bintang NBA, Clutch ala Pria?

Oleh berbagai pihak, minimnya penerangan ini turut dituding menjadi penyebab begal menjadi sangat leluasa beraksi.

Selain di badan flyover, LPJU serupa juga dipasang di sebagian Jalan Kadrie Oening.

Beberapa LJPU yang rusak khususnya di seputaran Jalan Juanda juga sudah diganti.

Total lampu pintar yang sudah dipasang mencapai 400 buah dengan anggaran mencapai Rp 1,7 miliar.

Baca: Fahri Hamzah Desak Polri Seret Agus Rahardjo - Saut Situmorang ke Meja Hijau

Walau tak ada acara seremonial khusus, ratusan lampu pintar ini pertama kali dinyalakan secara serentak oleh Walikota Samarinda, Syaharie Jaang, Sabtu (25/11/2017) malam.

Hadir dalam kesempatan tersebut antara lain istri Walikota, Puji Setyowati Jaang, Sekkot Samarinda Sugeng Chairuddin, Asisten II Endang Liansyah, Kepala Dishub Kota Samarinda Ismansyah, Kepala DPUTR Hero Mardanus, dan sejumlah pejabat lainnya.

Walikota Samarinda Syaharie Jaang mengatakan, selain demi keamanan, keberadaan LPJU ini juga akan menambah keindahan Kota Samarinda.

Baca: Gunung Agung Erupsi, 18 Penerbangan Garuda Indonesia Batal Terbang, Berikut Nomornya

Dia meminta agar masyarakat juga bisa ikut merawat seluruh fasilitas umum (fasum) yang dibangun, khususnya LPJU.

Tak jarang kata dia, fasum khususnya LPJU ini dirusak oleh tangan-tangan usil.

"Kita jaga bersamalah," ujarnya.

Seperti biasanya, masalah warna jelang sebuah demokrasi di sebuah daerah menjadi lebih sensitif.

Baca: Tjahjo Kumolo Kritik Emil Dardak Maju Pilgub Jatim, Ini Ungkapan Kekecewaannya

Di beberapa kasus, pemilihan warna terkadang juga bisa menjadi gambaran proses politik yang tengah berjalan.

Kebetulan atau tidak, warna LPJU yang baru saja dioperasikan ini kombinasi biru dan kuning.

Pada bagian tiang diberi warga biru dan oranamen penghias berbentuk ikan pesut diberi warga kuning.

Informasi yang dihimpun Tribunkaltim.co, pemberian warna ini juga atas masukan dari Walikota Samarinda, Syaharie Jaang.

Terkait apakah kombinasi warna ini memiliki arti khusus, Jaang yang dikonfirmasi hanya memberikan jawaban diplomatis.

Baca: Viral, Pria Jalan Kaki Sambil Gendong Anak Kembarnya. . . Terungkap Ini Kisah Sebenarnya

Menurutnya, pemilihan warna ini lebih kepada simbol dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang sudah terlibat dalam pengerjaan flyover dan fasilitas pendukungnya.

Dinas Perhubungan disimbolkan dengan warga biru dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) disimbolkan dengan warga kuning.

Sambil berseloroh, Jaang juga menyebut bahwa bisa saja warna-warna ini memiliki arti lain.

"Ya kalau dihubung-hubungkan, ya kuning sama birulah. Seperti itu," ujar Jaang sembari tertawa. (*)