Edisi Cetak Tribun Kaltim
Warga Pedalaman Minta MAF Tetap Beroperasi, Jangan sampai Garuda di Dadaku Lepas
Harga bahan kebutuhan pokok melonjak sampai 200 persen. Banyak warga sudah tak mampu lagi membeli kebutuhan pokok.
Penulis: tribunkaltim | Editor: Januar Alamijaya
Baca: Alamak, Oknum Polisi Tercyduk Lakukan Hubungan Badan dengan Istri Orang Dalam Mobil
Bendera Malaysia
Aksi demonstrasi meminta MAF kembali diterbangkan dan melayani masyarakat perbatasan dan pedalaman, pada Senin (27/11) di beberapa daerah di Apo Kayan sempat membuat geger aparat. Menariknya, pengamatan Tribun Kaltim, terlihat dua bendera Malaysia berkibar di Bandara Perintis Sungai Boh.
Informasi di lapangan, awalnya aksi demonstrasi berjalan kondusif tanpa ada kericuhan. Namun, saat aparat mulai lengah ada dua pemuda Sungai Boh mengibarkan bendera Malaysia. Tidak lama setelah berkibar, aparat gabungan TNI dan Polri langsung menyita bendera tersebut.
Baca: Duh. . . Bantuan untuk Korban Banjir Pacitan Terhenti di Ponorogo Akibat Longsor
Kepala Adat Besar Apo Kayan Ibau Ala menyatakan, pengibaran bendera Malaysia di Sungai Boh merupakan insiden dalam aksi demonstrasi tersebut. Peristiwa itu, menurutnya, bukanlah perencanaan awal aksi. Ibau tidak bisa membenarkan perbuatan itu.
"Perbuatan itu merupakan refleksi kekesalan dua orang pemuda kita di Apo Kayan, yang tidak sepakat penghentian penerbangan MAF di Apo Kayan. Namun, saya tidak membenarkan perbuatan itu dilakukan. Sudah pasti dalam jiwa dan raga kami masyarakat perbatasan dan pedalaman adalah NKRI," tegasnya saat dihubungi Tribun Kaltim melalui telepon, Senin (27/11), sore.
Baca: VIDEO - Kegagalan Bunga Jelitha di Miss Universe, Ini 3 Kejanggalan yang Diungkap Netizen
Diceritakan Ibau, pengibar bendera Malaysia merupakan pemuda yang biasa mencari kayu gaharu di Long Busang, Negara Bagian Serawak, Malaysia. Dua bendera tersebut menurut Ibau, didapatnya di daerah tersebut dengan cara dibeli.
"Dua bendera itu biasa digunakan oleh mereka untuk tidur di hutan. Nah, setelah mereka kembali ke Indonesia bendera itu tetap dibawa di dalam tas. Kebetulan juga, pas mereka pulang ada warga Sungai Boh demo. Saat itulah, mereka mengeluarkan bendera Malaysia itu. Jadi, bisa dikatakan itu diluar rencana aksi," paparnya.
Awalnya, Ibau sudah melarang perbuatan melawan hukum saat pelaksanaaan demonstrasi. Ia juga sangat menyangkan atas terjadinya pengibaran dua bendera Malaysia. Namun, Ibau meminta kepada aparat agar memaafkan perbuatan dua pemuda tersebut.
"Mereka itu pemuda yang tidak tahu apa-apa. Mereka juga tidak mendapatkan pendidikan memadai selama ini. Janganlah perbuatan ini dianggap serius. Sebab, ini memang benar-benar kecelakaan saat aksi dan diluar dari rencana aksi," ujarnya.
"Saat ini juga, kami sedang di Jakarta bertemu dengan Menteri Perhubungan kalau bisa. Kami mau membicarakan soal penerbangan MAF. Sebab, kami di perbatasan dan pedalaman sudah sangat kesulitan karena penghentian penerbangan ini. Semoga saja, kita dapat bertemu sama Pak Menteri besok (Selasa)," lanjutnya.
Izin Dibekukan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan membekukan izin operasional MAF. Pembekuan izin maskapai penerbangan non komersial milik lembaga misionaris asing itu diketahui habis masa operasionalnya.