Anggaran Kunker DPRD DKI Jakarta Melonjak Lebih dari 10 Kali Lipat
Melihat angka sebelumnya yang hanya Rp8,8 miliar, anggaran kali ini 'tampak melonjak gila-gilaan'.
Lalu diikuti pembahasan panitia khusus naik Rp27 miliar, dan pembahasan badan anggaran naik Rp11,9 miliar.
Yang naik signifikan secara persentase adalah pengelolaan website DPRD DKI yang naik sekitar 17 kali dari Rp31 juta menjadi Rp571 juta.
Diikuti oleh pembahasan pansus naik 12 kali, kunjungan kerja 11 kali, dan pergantian insidentil sipil gedung 8,5 kali.
Baca: Masa Kontrak Habis, 3.500 Guru Honor di Kaltim Tunggu Nasib
Mata anggaran baru
Selain kenaikan dari nominal yang sudah ada, terdapat poin anggaran yang tidak ada dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang disusun pada pertengahan tahun ini tapi ada setelah pembahasan dengan Badan Anggaran DPRD.
Mata anggaran itu adalah penunjang kehadiran rapat DPRD sebesar Rp16,1 miliar, dan pembuatan buku profil aggota dewan sebesar Rp218 juta.
Gubernur Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di DPRD, 15 November 2017. (KOMPAS.COM)
Mata anggaran tunjangan rapat ini dulu dicoret mantan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.
"Mana ada sih aturan kamu kalau kerja diajak rapat oleh bos minta uang? Kaya dong gubernur kalau tiap kali rapat dapat duit," kata Ahok kala itu.
Taufik sendiri mengatakan bahwa uang tunjangan rapat itu kini sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota DPRD.
"Ada dasarnya," kata Taufik.
Kenaikan persentase terbesar rencana anggaran DPRD DKI Jakarta
Nomor | Mata anggaran | Kenaikan (persen) | Sebelum masuk Banggar | Setelah masuk Banggar |
---|---|---|---|---|
1. | Pengelolaan website DPRD Provinsi DKI Jakarta | 1695 | 31 juta | 571 juta |
2. | Pembahasan Panitia Khusus dan Kepanitiaan Lainnya | 1220 | 2,2 miliar | 29,2 miliar |
3. | Kunjungan Kerja Komisi-Komisi DPRD Provinsi DKI Jakarta | 1125 | 8,8 miliar | 107,8 miliar |
4. | Penggantian Insidentil Sipil Gedung | 850 | 201 juta | 1,9 miliar |
5. | Pengadaan Peralatan / Perlengkapan Kerja | 544 | 682 juta | 4,3 miliar |
Direktur Eksekutif Indonesia Budget Center (IBC) Laode Roy Salam mempertanyakan melonjaknya anggaran DPRD tersebut. "Ada potensi menghambur-hamburkan uang anggaran" kata dia.