Program Uya Kuya Dijatuhi Sanksi KPI Gegara Host Beginikan Sarita dan Shafa Harris Bercerita Ini
Dikutip dari situs KPI, program tersebut merupakan acara milik Uya Kuya berjudul "Pagi-pagi Pasti Happy"yang tayang setiap pagi.
lihat foto
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Nama Sarita Abdul Mukti sekarang kian dikenal banyak orang sejak kasusnya dengan Jennifer Dunn.
Ditambah lagi kasus pelabrakan yang dilakukan putri Sarita, Shafa Harris kepada Jennifer yang belakangan diketahui telah menikah siri dengan sang suami.
Meskipun bukan seorang artis, namun Sarita sekarang sudah dikenal oleh masyarakat luas.
Bukan hanya karena ketegaran hati dan ketabahannya, Sarita juga dikenal karena kecantikannya.
Sejak kasus tersebut meyeruak ke permukaan, Sarita dan Shafa kerap tampil di berbagai program televisi.
Tujuannya untuk wawancara seputar kejadian tersebut.
Namun belakangan, ada salah satu program televisi yang ditegur Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) karena melakukan pelanggran penyiaran.
Dikutip dari situs KPI, program tersebut merupakan acara milik Uya Kuya berjudul "Pagi-pagi Pasti Happy"yang tayang setiap pagi.
Acara ini kerap menghadirkan sosok-sosok yang kontroversial untuk diungkap hal-hal pribadinya.
Berikut penjelasan KPI seperti dikutip dari situs www.KPI.go.id
Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI Pusat) memutuskan menjatuhkan sanksi teguran tertulis kepada program “Pagi-Pagi Pasti Happy” di Trans TV.
Berdasarkan pemantauan dan analisis KPI Pusat, program yang tayang pada 21 November 2017 mulai pukul 09.26 WIB kedapatan melanggar aturan P3 dan SPS KPI tahun 2012.
Menurut keterangan Ketua KPI Pusat, Yuliandre Darwis, seperti di surat teguran, program siaran “Pagi-Pagi Pasti Happy” menayangkan perbincangan detail dengan Sarita terkait dengan konflik rumah tangga yang dialaminya disertai dengan beberapa foto untuk dikonfirmasi.
Selain itu, kata Andre, terdapat pula perbincangan dengan dua orang anak Sarita (SF dan SK) pasca konflik SF dengan Jennifer Dunn (wanita yang diduga terlibat dalam konflik rumah tangga dengan ayah SF).
Beberapa kali para host mendorong SF untuk bercerita tentang kenangan bersama ayahnya sebelum konflik terjadi dan mengungkapkan perasaannya, namun beberapa kali pula SF tidak mampu menjawab sehingga ia menangis.
