Breaking News

Berita Video

VIDEO - 10 Tahun Lalu Suaminya Tertimpa Longsor Saat ini Rumah Tertimpa Pohon

Kala itu sekitar 04.00 Wita, hujan deras selama berjam-jam membuat tanah di atas rumahnya bergerak meluncur ke bawah.

Tribiun Kaltim/M Fachri Ramadhani
Kondisi rumah Ratna (47) usai ditimpa pohon setinggi 15 meter, Kamis (30/11/2017) dinihari. 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Hujan dianggap perlambang berkah bagi sebagian orang, namun barangkali tidak bagi Ratna (47) apalagi bila terjadi tengah malam.

Mendengar suara hujan di luar rumah saja sudah membuat hatinya pilu.

Jantung berdegup lebih kencang, kedua tangannya setia mengikat seraya melantunkan doa-doa.

Terkadang pipinya tiba-tiba basah dengan sendirinya, tak satupun anaknya diizinkan tidur di dalam kamar.

Baca: MESSI, Program Unggulan Chevron Indonesia, Peduli Pulau Maratua yang Menawan dan Eksotis

Ruang tengah menjadi tempat keluarga kecil itu berkumpul.

Sepuluh tahun yang lalu janda beranak 3 itu kehilangan suaminya.

Tepatnya 1 September 2007 silam, suaminya terkubur hidup-hidup di kamar mandi. 

Baca: Pertama Kali Dalam Sejarah, LMP Provinsi Kaltim Gelar Musdalub

Kala itu sekitar 04.00 Wita, hujan deras selama berjam-jam membuat tanah di atas rumahnya bergerak meluncur ke bawah.

Longsoran tanah itu menimpa bagian belakang rumahnya yang terletak di daerah perbukitan.

Naasnya, di saat yang bersamaan suaminya pamit ke kamar mandi kepada Ratna yang saat itu sibuk mengepel lantai karena air hujan rembes masuk ke dalam rumah.

Baca: Awal Desember, Sehari 2 Kali Kebakaran di Balikpapan Barat, Ini Komentar Kapolsek

Tiba-tiba suara gemuruh disusul dengan hantaman yang mengagetkan terdengar hingga ruang tengah. 

Peristiwa itu begitu cepat terjadi.

Rumah yang ditinggalinya sejak 1997 bergetar hebat selama beberapa detik. Ketika yang Ratna tahu suara itu berasal dari belakang rumah, ia berlari ke arah kamar mandi.

Itulah yang di kata Ratna memeragakan peristiwa 10 tahun lalu saat ditemui Tribunkaltim.co, Kamis (30/11/2017).

Baca: Bahan Pembuat Cheesecake Ini Ternyata Ampuh Loh Hilangkan Komedo yang Bandel!

"Ingat betul saya, dia (suami) bilang mau ke kamar mandi, mau buang air. Sebelumnya kami itu lagi ngepel lantai, karena rembesan hujan masuk ke rumah. Gak lama, mungkin dia juga belum jongkok. Longsor itu datang, lalu dia tertimbun hidup-hidup," kenang Ratna dengan nada terbata-bata.

Untuk diketahui berita sebelumnya, sebuah rumah yang terletak di Jalan Prapatan Kelurahan Telaga Sari RT 7, Nomor 62, Balikpapan Kota tertimpa pohon akasia setinggi 15 meter.

Pohon itu rebah saat hujan mengguyur deras disertai angin kencang, Kamis (30/11/2017) dinihari.

Baca: Debat Panas soal Password antara Anggota DPRD dengan Eks Staf Ahok, Ternyata Ketahuan deh. . .

Akar pohon berdiameter 50 cm tersebut sampai tercabut dari tanah.

Ia menimpa atap rumah yang belakangan diketahui pemiliknya bernama Ratna. Walhasil, atap rumah itu tampak mengalami kerusakan parah.

"Hampir 50 persen kerusakannya," kata Ketua RT 07 Kelurahan Telaga Sari, H Dwi Lisyanto kepada Tribunkaltim.co saat ditemui di lokasi kejadian.

Baca: Hanya Berjarak 100 Meter dari Toko Sembako, Lagi Kebakaran Terjadi di Pandansari

Dari pantauan Tribunkaltim.co, pelapon rumah Ratna hancur akibat tertimpa pohon jenis akasia yang tertanam sekitar 20 meter di atas rumahnya yang berada di kawasan perbukitan.

Kepada Tribunkaltim.co, Ratna (47) mengaku saat kejadian hujan lagi deras-derasnya.

Kemudian lampu padam. Pada tengah malam itu, ia terbangun lantaran mendengar suara hujan dan petir. Seketika itu juga ia lantas membangunkan kedua anak perempuannya yang tidur di kamar.

"Saya suruh mereka ke ruang tengah. Memang biasanya begitu kalau hujan, apalagi tengah malam dan deras sekali," tuturnya.

Baca: Hibur Pengguna Setia, Yamaha Gelar Touring Akbar Se-Kaltim

Ketiga perempuan yang tinggal di rumah tersebut duduk di ruang tengah. Sambil memegang senter di tangannya, mereka terjaga mengawasi hujan. 

"Kreek..kreek..krek.. saat itu saya dengar suara akar, seperti tertarik. Gak lama kemudian tiba-tiba 'bruaakkkk', suara hantaman dari loteng. Kita bertiga menjerit," ungkap janda beranak 3 tersebut.

Ratna (47) tak kuasa menahan kakinya yang bergetar mendengar hal itu. Kedua anaknya yang memegang senter berjalan ke arah dapur.

Baca: Bahan Pembuat Cheesecake Ini Ternyata Ampuh Loh Hilangkan Komedo yang Bandel!

Saat senter tersebut mengarah ke langit-langit rumah, batang pohon tampak menembus plafon. Air hujan pun mengucur dari lobang yang diciptakan pohon akasia itu.

"Astaga, atap rumah bolong ketimpa pohon. Kata anak saya dari arah dapur," katanya memeragakan ekspresi putrinya.

Batang pohon yang mebembus plafon rumahnya membuat air hujan masuk dengan leluasa. Hasilnya sejak dinihari, ketiga perempuan tersebut ditemani air hujan di dalam rumahnya.

Baca: Detik-detik Kegagalan Trik Demian Sempat Diabadikan Fotografer Ini, Lihat Juga Videonya

Beruntung hujan tak berlangsung sampai pagi. "Kayak kolam ini (lantai). Beceklah. Pas pagi terang baru kami bersihkan pelan-pelan. Ini saja aku ndak tidur dari tadi malam," katanya.

Ratna berharap bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki atap rumahnya yang hancur.

Mengingat dirinya yang sudah ditinggal suami sejak 10 tahun lalu. Kedua putrinyalah yang saat ini jadi tulang punggung keluarga. 

"Harapan saya, semoga pemerintah atau ada donatur yang bisa meringankan beban saya. Saya janda, gak punya pekerjaan. Buat makan sehari-hari saja susah, apalagi mau perbaiki atap rumah itu," harapnya. (*)

 Simak videonya:

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved