Defisit APBD

Bulungan Pertahankan 325 Guru Kontrak, Upah Belum Naik Gara-gara Hal Ini

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bulungan Jamaluddin saleh mengatakan, upah 325 guru kontrak tetap mendapat porsi anggaran.

TRIBUN KALTIM/MUHAMMAD ARFAN
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bulungan, Jamaluddin Saleh (kiri). 

Laporan wartawan Tribun Kaltim Muhammad Arfan

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR – Kontrak terhadap 325 guru kontrak tetap dipertahankan Pemkab Bulungan untuk mengisi kekosongan beberapa guru di sekolah Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, dan Sekolah Menengah Pertama di Bulungan.

Sebagaimana diketahui, APBD Bulungan Tahun 2018 mengalami defisit hingga menyebabkan beberapa kegiatan tidak bisa dilaksanakan tahun depan.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bulungan Jamaluddin saleh mengatakan, upah 325 guru kontrak tetap mendapat porsi anggaran dalam APBD 2018 sebanyak Rp 8 miliar.

Namun tak ada kenaikan honor atau upah kerja.

“Setelah kami hitung-hitung, kami tidak bisa meningkatkannya, karena kondisi yang tidak bisa kita tolerir. Yang jelas ini adalah program pendidikan. Bagaimana caranya, terpuruknya anggaran, kita tetap semangat menjalankan program guru kontrak itu,” kata Jamaluddin saat disua Tribun, Selasa (5/12/2017). 

Baca: Ngeri Banget Kids Jaman Now. . . 2 Remaja Ditemukan Tewas Gantung Diri, Saling Janjian?

Baca: Edison Wardhana Senyum di Ranjang Rumah Sakit, Netizen: Manusia Super Nih!

Baca: 3 Rahasia agar Latihan Lari Kamu Bikin Badan Makin Oke, Sungguh Simpel!

Baca: BREAKING NEWS - Selamatkan 2 Temannya yang Hanyut, Pelajar SMP Ini Malah Belum Ditemukan

Baca: Tumbuh di Pedalaman Kalimantan, Inilah 4 Manfaat Pasak Bumi untuk Vitalitas Pria

Setiap guru kontrak diupah merata RP 1.875.00 per bulan baik guru Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, juga Sekolah Menengah Pertama.

Dinas Pendidikan Bulungan sebetulnya mengingikan jumlah guru kontrak yang direktur tahun depan lebih banyak.

Namun kondisi keuangan yang minim membuat program itu dijalankan hanya sesuai kemampuan dan kondisi keuangan daerah.

Dinas Pendidikan idealnya memerlukan 500 guru kontrak baru untuk mengisi posisi guru mata pelajaran di sekolah-sekolah yang wilayahnya sulit dijangkau.

“Sebenarnya kami ingin menambah kuota guru kontrak sampai 500 orang. Tetapi kembali lagi pada kondisi yang tidak memungkinkan. Jadi, kami pertahankan 325 orang. Ada 5 yang kami evaluasi sebetulnya dan sudah diganti dengan yang baru. Kami kan masih ada ratusan antrean yang mau jadi guru kontrak,” ujarnya.

Jamaluddin mengatakan, jumlah guru yang tersedia sekarang dengan jumlah murid saat ini sebetulnya telah cukup berdasarkan rasio.

Namun karena kondisi geografis, kebutuhan guru membengkak banyaknya banyaknya sekolah yang terbangun.

“Dulu banyak dibangun sekolah karena kondisi geografis. Karena itu banyak satuan pendidikan yang akhirnya butuh banyak guru. Memang pelayanan harus sampai ke pelosok. Dan idealnya berdasarkan aturan, bisa 3 desa digabung jadi 1 sekolah,” katanya.

“Tetapi Bulungan dengan kondisi geografisnya tidak bisa digabung (beberapa desa). Karena bisa saaj ada yang tidak terlayani pendidikan karena faktor geografis itu,” sebutnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved