Calon Panglima TNI

Minta Restu di Grup WhatsApp, Hadi Tjahjanto Diantar Puluhan Jenderal ke DPR

Suasana saat uji kelayakan calon Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto dengan Komisi I DPR, begitu cair.

Tribunnews.com/Nurmulia Rekso Purnomo
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto disetujui oleh Komisi I DPR RI sebagai Panglima TNI setelah menjalani uji kelayakan dan kepatutan di komplek parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (6/12/2017). Ia rencananya akan dilantik sebagai orang nomor satu di TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo yang akan pensiun Maret 2018. 

Baca: Kok Loyo? Ternyata Ini Penyebab Gairah Seksual Pria Anjlok

Sedang anggota Komisi 1 dari Fraksi Demokrat, Roy Suryo mengatakan, sifat Malang yang diterapkan mantan Danlanud Adi Sumarmo Solo itu, terlihat ketika menjabarkan kondisi TNI saat ini secara jujur.

"Beliau begitu jujur memperlihatkan kondisi TNI saat ini. Kesejahteraan anggota, pendidikan, alutsista, perumahan TNI dan segala macam. Saat menjawab juga lugas dan apa adanya. Saya melihat ini jiwa Malangnya keluar," jelasnya.

Dari 10 fraksi di Komisi 1 DPR, semua fraksi sepakat dengan pilihan presiden yang menunjuk Marsekal Hadi Tjahjono menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi Panglima TNI.

"Ini tepat. Saya yakin, beliau mampu untuk membangun TNI ke depannya. Beliau begitu memahami masalah dan pandai memberi solusi," kata Roy.

Ditemani "Adem"

Puluhan Jenderal Bintang Satu dan Dua terlihat di bangku yang berada di balkon atas ruang Komisi 1 DPR. Mereka terdiri dari Matra Udara, Darat, Laut juga kepolisian.

Mereka yang duduk dan mengikuti jalannya uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto merupakan lulusan angkatan bersenjata tahun 1986.

Hal itu terkonfirmasi ketika beberapa kali mereka meneriakkan "Adem" atau Angkatan Delapan Enam.

Bahkan mereka juga memiliki salam sendiri yang biasa mereka sebut "salam ular keket".

Tidak berjabat tangan layaknya salam tentara.

Mereka mengepalkan satu tangan dan menumpuk dengan tangan rekan di hadapannya, kemudian jempolnya digoyangkan.

Seorang anggota TNI angkatan 86, Marsma TNI Asep Chaerudin kepada Tribun mengatakan angkatan mereka sengaja berkumpul untuk memberi dukungan moril kepada Hadi.

Apalagi, pada Rabu (6/12/2017) pagi, pria asal Malang itu sempat meminta restu kepada anggota "Adem" di grup WhatsApp yang beranggotakan 200 orang tersebut.

"Iya, tadi pagi menulis minta doa restu dan dukungan dari kami di angkatan delapan enam. Memang kami juga sekaligus lah memberikan dukungan moril ke beliau," jelas dia.

Bukan hanya "Adem", Hadi sebelum melakukan fit and proper test juga sempat diantar oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Mulyono di Gedung DPR. (Tribunnews/Rio)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved