Mengejutkan! Jelang Natal, Harga Ayam di Long Apari Tembus Rp 1 Juta per Ekor!
Cerita Martha Tuko, pendamping Kampung Long Apari, seputar kondisi tempatnya bertugas cukup mengejutkan.
Penulis: Doan E Pardede |
Dan jelang perayaan Natal seperti ini, harga ayam ini bisa melambung hingga Rp 700ribu - Rp 1 juta per ekornya.
Ayam-ayam ini bukan didatangkan dari daerah lain, tapi merupakan hasil peternakan warga yang tinggal di wilayah tersebut.
Para peternak, biasanya membeli bibit ayam dari luar daerah dan kemudian dipelihara selama beberapa waktu, hingga layak untuk dijual.
Dan ayamnya bukanlah ayam spesial.
Baik jenis dan ukurannya relatif sama dengan yang biasa didapati di pasar-pasar pada umumnya.
Saking sudah terbiasanya, ungkap Martha, harga ayam ini sudah tidak terlalu menjadi beban bagi warga.
Apalagi, kebutuhan daging ayam ini hanya untuk konsumsi di acara-acara besar, antara lain Natal, Tahun Baru dan Paskah. Dan di kampung ini tidak ada daging sapi.
"Apalagi jelang Natal seperti ini, bisa sampai Rp 1 juta. Biasanya itu Rp 500ribu," jelasnya.
Harga yang cukup mencolok lainnya ada sayur mayur. Bayam, biasa dijual Rp 10 ribu/ikat, beras Rp 300ribu (kemasan 20 Kg), dan ikan sungai rata-rata Rp 80ribu/Kg, mi instan Rp 3ribu/bungkus.
"Satu ikat bayam itu 10 lembar. Jadi, 1 lembar bayam itu Rp.1ribu," ujar Martha sembari tertawa.
Sama seperti masyarakat Long Apari pada umumnya, kata Martha, mekarnya Kabupaten Mahakam Ulu menjadi sebuah DOB baru di Provinsi Kaltim, diharapkan bisa mempercepat pembangunan, khususnya mempermudah konektivitas dengan daerah lain.
"Distribusi barang ke Long Apari ini masih susah," ujarnya. (*)