Edisi Cetak Tribun Kaltim
Transmart Masih Terkatung-katung, Direktur Perusda MBS Mau Nangis: Muyak Gitu Loh. . .
Salah satu opsi tersebut, yakni MBS tidak memasukkan sebagian lahan, yakni seluas 6 ribu M2 sebagai kawasan dibangunnya Transmart.
Cara‑cara ini yang diharap Agus bisa dilakukan Pemkot, yang daerahnya nanti akan kebagian rezeki dengan masuknya tersebut.
Baca: Digosipkan Hamil Gara-gara Perutnya Terlihat Buncit, Begini Reaksi Marissa Nasution
Bukan dengan cara‑cara saklek, harus dengan formalitas terus menerus.
"Cair dulu lah. Sambil‑sambil ngopi. Kalau saya diformalkan, kan jadi terjepit. Saya tak bisa apa‑apa. Ini kan kewenangan pemerintah. Terpaksa saya ikuti aturan. Duduk manis," ujarnya.
Baca: Los Angeles Kebakaran Hebat, Warganet Ungkap Karma Pernyataan Trump Soal Yerusalem
Baca: Ibu Hamil, Waspada Polusi Udara! Ini Akibatnya bagi Janin di Kandungan
Baca: Aduh. . . Lagi Pose Bareng Fans Tiba-tiba Seorang Wanita Sodori Alat Bantu Seks ke Wajah Puyol
Baca: Derbi Bergengsi, Duo Manchester Berlaga di Old Trafford, Inilah Jadwal Siaran Langsung Akhir Pekan
Tergantung Daerah
Belum jelasnya persoalan perizinan lahan Transmart Samarinda yang akan dibangun oleh Perusda Melati Bhakti Satya (MBS) ikut dikomentari pihak Transmart melalui Herman Budi Susilo, GM Expansion Senior Transmart, Jumat (8/12/2017).
Kepada Tribun, Herman mengatakan, hingga saat ini belum menerima soal kabar lahan Transmart seluas 6.000 M2 masuk kawasan hutan kota tersebut.
"Ini yang di Samarinda ya? Sampai sekarang belum (tahu). Kami sampai saat ini menunggu. Kami ini kan sebagai pihak penyewa. Jadi, yang membangun kan pihak MBS," ucapnya.
Meski demikian Herman menyatakan ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan pemerintah untuk segera mempercepat langkah perizinan tersebut.
Transmart sendiri meyakinkan bahwa ekonomi daerah akan terangkat jika sudah ada Transmart di Samarinda.
Kapan itu bisa terlaksana, kembali tergantung pada pemerintah daerah untuk mempercepat, baik itu di Pemkot Samarinda dalam hal perizinan, maupun Pemprov melalui MBS selaku pihak yang ajukan perizinan.
"Kami kan mau berinvestasi di sana. Ingin membantu Samarinda untuk peningkatan ekonominya. Dari serapan tenaga kerja. Dari UKM‑UKM‑nya. Kan nanti yang mensuplai ke kami, bukan hanya perusahaan nasional, tetapi juga supplier dari UKM," ucapnya.