Protes Keras Soal Dukungan AS, Presiden Palestina Ogah Temui Mike Pence

Trump menilai dirinya hanya menepati apa yang sudah dijanjikannya semasa kampanye pencalonan presiden pada 2016.

thinkstock
Dome of the Rock 

Penolakan tersebut ditanggapi AS sebagai keputusan yang "disayangkan" karena AS "masih berupaya agar Israel dan Palestina mencapai perdamaian".

"Sangat disayangkan, Pemerintah Palestina lagi-lagi menghindar dari kesempatan untuk mendiskusikan masa depan Timur Tengah," komentar Sekretaris Pers Wakil Presiden AS, Alyssa Farah.

Pihak Gedung Putih juga memastikan bahwa Pence tetap dijadwalkan untuk bertemu dengan Abbas sesuai yang sudah direncanakan.

Presiden AS Donald Trump akhirnya resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, di Gedung Putih, Washington, Rabu (6/12/2017) waktu setempat.

Melalui pernyataan tersebut, Trump juga mengumumkan rencana pemindahan Kedutaan Besar AS untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Trump menilai dirinya hanya menepati apa yang sudah dijanjikannya semasa kampanye pencalonan presiden pada 2016.

Trump menyebut, pengakuan tersebut menjadi penanda atas dimulainya pendekatan baru terhadap konflik Israel-Palestina.

Selain itu, Trump juga menegaskan bahwa dengan pengakuan itu, dirinya tidak bermaksud untuk menentukan bahwa seluruh wilayah Yerusalem itu secara resmi akan menjadi wilayah Israel. (Jerusalem Post/Aljazeera)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved