Keren! Fakta Menarik Burung Enggang, Mempesona, Setia, Sekaligus Keramat
Burung dari suku Bucerotidae ini kebanyakan tinggal di Afrika dan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.
TRIBUNAKLTIM.CO - Burung enggang dikenal juga dengan nama burung rangkong. Burung ini banyak menghuni tanah air kita.
Paruh dan Kepala Besar
Di dunia ada banyak sekali spesies burung enggang.
Burung dari suku Bucerotidae ini kebanyakan tinggal di Afrika dan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.
Burung ini dapat dikenali dari bentuk kepala dan paruhnya yang membesar. Paruhnya itu terbentuk dari bahan tanduk.
Walaupun terlihat berat, kepala burung enggang terbentuk dari bahan yang cukup ringan. Burung yang tinggal di kanopi hutan ini memakan buah-buahan di hutan.
Burung ini berjasa menyebarkan biji-biji buah yang dimakannya ke seluruh penjuru hutan.
Berumur Panjang dan Setia
Burung enggang dapat hidup sangat lama. Usianya sekitar 35 sampai 40 tahun di alam liar.
Burung enggang ini pun setia pada pasangannya.
Seekor burung enggang yang ditinggal pasangannya, tidak akan mencari pasangan baru.
Burung yang suaranya keras ini kerap bertengger di pohon-pohon yang tinggi.
Sayapnya yang membentang saat burung ini terbang melayang dari pohon ke pohon di hutan.
Saat terbang di hutan, burung ini sering mengeluarkan bunyi yang keras.
Baik melalui suara maupun kepakan sayapnya. apakah kamu pernah melihat burung enggang di alam bebas?
Mengapa Burung Enggang Dianggap Penting Oleh Suku Dayak?
Burung enggang termasuk burung yang dianggap penting oleh beberapa suku di Indonesia, termasuk Suku Dayak.
Apa alasannya, ya?
Ada di Seluruh Kalimantan
Burung enggang menghuni seluruh hutan di Pulau Kalimantan, tempat tinggal Suku Dayak.
Ada beberapa spesies yang tinggal di Kalimantan, antara lain Buceros rhinoceros dan Buceros bicornis.
Burung enggang, yang dikenal juga dengan nama burung tingang umumnya berbulu hitam dengan paruh berwarna cerah.
Burung ini biasanya sering terlihat di puncak-puncak pohon tinggi.
Burung ini menjadi simbol dari sesuatu yang berasal dari tempat tinggi.
Baca: Burung Enggang Terus Dibantai di Kalbar
Sayapnya Membentang Seperti Pelindung
Saat terbang melayang, sayapnya membentang. Gerakannya itu terlihat seperti melindungi.
Bentangan sayapnya itu dianggap simbol pemimpin yang melindungi rakyatnya dengan baik.
Kepakan sayapnya kuat dan menimbulkan bunyi nyaring. Itu menyimbolkan kekuatan dan keberaniannya menaklukkan hutan Kalimantan
Baca: Pengelola SAMS Persiapkan Orangutan dan Burung Enggang
Setia dan Bertanggung Jawab
Burung enggang adalah burung yang berumur panjang dan setia pada pasangannya.
Saat burung betina mengerami telur, burung jantan akan menjelajah hutan mencari makanan.
Burung jantan kemudian memberikan makanan ke burung betina yang sedang mengerami telurnya.
Seekor burung enggang yang ditinggal mati pasangannya, tidak akan mencari pasangan baru.
Kesetiaan dan tanggung jawabnya dianggap dapat dijadikan contoh dalam kehidupan manusia.
Baca: Dikecam, Pria yang Ingin Makan Burung Enggang Hapus Akun Instagram, Netizen: Usut Sampai Tuntas!
Hiasan Kepala
Kepala burung enggang kerap dijadikan hiasan kepala oleh Suku Dayak.
Kepala burung enggang ini diambil dari burung enggang yang mati secara alami.
Sebagai burung yang dikeramatkan, burung ini tidak boleh diburu.
Hiasan kepala burung enggang umumnya dipakai oleh orang-orang yang berjabatan tinggi, seperti kepala suku.
Burung enggang juga sering dijadikan ornamen dekorasi yang diletakkan di tempat tinggi.
Artikel ini telah ditayangkan Bobo dengan judul Mengapa Burung Enggang Dianggap Penting Oleh Suku Dayak?